SOLO, suaramerdeka-solo.com - Keterbatasan fisik tidak menjadikan Priyano menyerah untuk mencetak prestasi.
Mahasiswa Pascasarjana Prodi Pendidikan Jasmani UTP Surakarta ini justru menjadikan keterbatasan nya tersebut menjadi kekuatan.
Ya, Priyano justru berhasil menjadi seorang atlet berprestasi. Hampir 15 tahun Priyano menekuni olahraga lempar cakram. Berbagai multievent sudah ia lewati.
Baca Juga: Aksi Tawuran Berbalut Perang Sarung Merambah Boyolali
Mulai dari ASEAN Para Games 2011 dan berhasil mendapatkan medali emas, ASEAN Para Games Myanmar 2013, ASEAN Para Games di Singapore 2015, lalu ASEAN Para Games di Malaysia 2017.
Selain itu World Champ yang berhasil membawanya ke peringkat kedua. Terakhir Priyano berlaga di Papernas XVI Papua 2021 dan menyumbangkan emas untuk kontingen Jawa Tengah.
Baca Juga: Melongok Kiprah Vesmet, Komunitas Vespa Metuk, Kecamatan Mojosongo, Boyolali
Sebelum melanjutkan pendidikan di bangku Pascasarjana, Priyano mengambil pendidikan sarjana juga di UTP Surakarta dan lulus pada Maret 2022.
Bagi Priyano tidak ada batasan antara tua, muda, kecil, besar untuk melanjutkan pendidikan.
“Meski kekurangan secara ekonomi tapi tetap semangat untuk melanjutkan pendidikan dan menggeluti bidang olahraga," paparnya.
Artikel Terkait
Ramadhipa, Pembalap Cilik Klaten Bakal Adu Kebut di Asia Road Race Malaysia
Kuasai Peraturan Baru Persilat, Pencak Silat Bidik Empat Emas di SEA Games Hanoi
Berkekuatan 21 Atlet, Tim Pelatnas Pencak Silat Bertolak ke SEA Games Sebelum Pembukaan
Vita Solo Bersiap Diri Hadapi Pertarungan Bola Voli Piala Kapolres Sragen