BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Boyolali menggalakkan sosialisasi di pasar hewan.
Langkah itu dilakukan seiring munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi.
Seperti di Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo pada Rabu (11/5) yang bersamaan dengan hari pasaran pahing pasar tersebut.
Baca Juga: Sepur Kelinci di Boyolali Terbalik, Dua Penumpang Meninggal
Terlihat sejumlah petugas menempelkan brosur agar masyarakat, utamanya pedagang atau blantik serta masyarakat memahami adanya PMK.
Tak hanya menempelkan brosur di tempat- tempat strategis, namun juga membagikan brosur langsung kepada masyarakat.
Isi brosur, masyarakat diminta agar waspada terhadap PMK, mengingat PMK tak hanya menyerang ternak sapi. Namun juga ternak ruminansia lainnya seperti kerbau, kambing dan domba.
Baca Juga: Kabidkum dan Empat Kapolres di Jateng Dimutasi
“Dengan penyebaran brosur itu, kami berharap masyarakat dan pedagang lebih berhati- hati membeli maupun menjual ternak sapi miliknya,” ujar Kepala Disperindag Boyolali, Karsino yang juga membawahi pasar di Boyolali.
Diakui, dari pantauan di pasar- pasar hewan di Boyolali, belum ada dampak signifikan terhadap penjualan sapi. Namun demikian, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Disnakkan guna memantau kesehatan ternak.
Artikel Terkait
Perekam dan Penggunggah Video Bocil Pamer Kemaluan di Purbalingga, Terungkap
Curiga tak Pesen Teh, Pemudik asal Bogor Ditemukan Meninggal di Hotel
Akan Ditata Ulang, Pembagian Zonasi PKL CFD Solo untuk Sterilkan Citywalk dari Aktivitas Pedagang
Brian Tinggalkan Sheila On 7
Perayaan Waisak Nasional Dipusatkan di Candi Borobudur 16 Mei Mendatang