SOLO, suaramerdeka-solo.com - Manajemen Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo berencana menggalang donasi pakan satwa, guna memenuhi sebagian biaya operasional selama kebun binatang itu ditutup untuk revitalisasi.
Rencana penggalangan donasi pakan itu tidak terlepas dari batalnya ide pemberian dana operasional TSTJ oleh Pemkot Surakarta.
Dirut Perumda TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso mengungkapkan, selama ini kebun binatang itu membutuhkan biaya tak kurang Rp 330 juta per bulan untuk pengadaan pakan satwa, biaya pegawai konservasi selama 30 hari dan beban pegawai nonkonservasi selama 15 hari.
Baca Juga: Berencana Tutup Total TSTJ, Pemkot Surakarta Klaim Siap Talangi Biaya Operasional
“Selama revitalisasi kami tutup, seperti PPKM. Tidak menerima pengunjung, tapi ekerjaan tetap berjalan. Konservasi jalan, pakan satwa juga tetap jalan. Karena itu, program donasi pakan tetap jalan,” terang Bimo.
Rencananya penutupan dan revitalisasi TSTJ berlangsung mulai 1 Juli hingga 22 Desember 2022.
Kebun binatang itu dijadwalkan kembali beroperasi untuk umum mulai 23 Desember 2022.
Baca Juga: Usai Lebaran, TSTJ Solo Akan Ditutup Total untuk Revitalisasi
Selain menyelenggarakan donasi pakan, manajemen juga berencana menggali dana corporate social responsibility (CSR) untuk membiayai operasional kebun binatang.
Saat ini terdapat 420 satwa dari 80 spesies yang menjadi koleksi TSTJ.
Artikel Terkait
Penyidik Segera Gelar Perkara Perusakan Benteng Keraton Kartasura
Wabah PMK Mengancam, Disperindag Boyolali Galakkan Sosialisasi di Pasar Hewan
Tega! Ibu di Semarang Bunuh Anak Kandungnya di Hotel dengan Cara Dibekap
Dipicu Kabar Hoaks Temannya Meninggal Dianiaya, Dua Kelompok Perguruan Beladiri Nyaris Bentrok
Berkas Lengkap, Adik Presiden Jokowi akan Menikah Dengan Ketua MK 26 Mei Mendatang