KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Sebanyak 6 ternak di Kabupaten Klaten terinfeksi penyakit mulut dan kukuk (PMK).
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten mengimbau masyarakat tidak panik, karena 2 di antaranya sudah berhasil disembuhkan.
Menurut Kepala DKPP Klaten Ir Widiyanti MSi, berdasarkan pemantauan di sejumlah peternakan warga dan pasar hewan, petugas menemukan ada 15 ternak sapi suspect PMK, 6 dinyatakan positif terinfeksi dan 2 sudah sembuh.
Baca Juga: Volume Transaksi Tumbuh 175,2%, BRImo Terus Perkaya Fitur dan Inovasi Digital
"Dari hasil pemantauan di sejumlah lokasi dan pasar hewan Sabtu (14/5/22) sampai pukul 17.00 WIB, memang ditemukan ada 15 ternak yang suspect PMK, 6 terkonfirmasi positif dan 2 sembuh,’’ kata Widiyanti, Minggu (15/5/22).
Dari data DKPP Klaten, kasus PMK ditemukan 2 ternak positif PMK di Desa Terubasan, Kecamatan Karanganom, sedangkan di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang ada 12 suspect dan 4 terkonfirmasi positif PMK.
Baca Juga: Setelah 6 Bulan, 119 Calon Guru Penggerak Klaten Gelar Festival Panen Hasil Belajar
Sedangkan di Desa Temuireng, Kecamatan Jatinom ditemukan 2 ternak yang sudah negatif. Sementara di Desa Gedong Jetis, Kecamatan Tulung petugas menemukan 3 ternak suspect, namun belum ada hasil laboratorium.
Kasus suspect dan terkonfirmasi positif PMK ditemukan petugas di Pasar Hewan Jatinom.
"Peternak jangan panik. Yang terpenting, selalu pantau kesehatan ternaknya. Bila menemukan gejala-gejala seperti bibir melepuh, air liur belebihan, lidah seperti sariawan, suhu badan tinggi dan napsu makan berkurang, segera laporkan petugas,’’ ujar Widiyanti.
Baca Juga: 4 Tahun Berturut-turut, Pemkab Klaten Raih Opini WTP dari BPK
Setelah mendapat laporan, maka petugas akan segera melakukan pengobatan. Dia meminta para peternak yang menemukan gejala PMK, agar segera memisahkan sapinya dari yang sehat supaya tidak tertular.
"Jangan khawatir, bila segera diobati maka ternak yang terinfeksi PMK akan segera sembuh. Tingkat kematian ternak akibat PMK juga sangat kecil hanya 1-5 persen. Jadi dengan penanganan tepat, bisa disembuhkan,’’ kata Widiyanti. **
Artikel Terkait
Lakukan Vandalisme, 3 Pelajar Sekolah Favorit Di Klaten Diamankan Warga
Pembalap Cilik Klaten Ramadhipa, Tempati Posisi 2 pada Race Pertama Motoprix Mijen
Setelah 6 Bulan, 119 Calon Guru Penggerak Klaten Gelar Festival Panen Hasil Belajar
Umat Budha Klaten Bakal Menggelar Puja Bakti di Sejumlah Vihara