BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali terus melakukan tracing ternak sapi dan kambing terus dilakukan.
Hal itu dilakukan sebagai upaya menanggulangi merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Dari 1.009 ternak yang ditracing terdapat 28 ternak yang suspek PMK,” ujar Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Rabu (18/5).
Baca Juga: Laka Maut Dua Tronton di Boyolali, Penyidik Tunggu Hasil TAA Polda Jateng
Ternak- ternak tersebut langsung ditangani dengan melakukan lokalisasi serta diberi suntikan vitamin.
“Hal itu dilakukan sebagai antisipasi agar tidak terjadi penularan pada ternak lainnya.”
Dijelaskan, di Dukuh Gumulan, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo ditemukan suspek pada 3 ekor sapi.
Baca Juga: 12 Ribu PKL dan Pemilik Warung di Sukoharjo Dapat BLT Minyak Goreng
Namun, ketiga sapi tersebut langsung ditangani dan dinyatakan sembuh. Kemudian di Dukuh/Desa Singosari, Mojosongo ada 3 anakan sapi alias pedet suspek.
Artikel Terkait
Wabah PMK di Boyolali, Sapi Dilokalisasi, Pasar Hewan Disemprot Disinfektan
Mentan: Masyarakat Jangan Panik, PMK Tidak Menular pada Manusia
Wabah PMK, Ada Temuan Kasus Baru di Ampel Boyolali
Dampak PMK, Harga dan Jumlah Sapi Dijual di Pasar Menurun
Hewan Ternak Terjangkit PMK Wajib Dipisahkan
Terkait Wabah PMK, Masyarakat Diminta Tidak Panik
518 Sapi Di Pasar Hewan Prambanan Sehat, 33 Suspect PMK Terus Dipantau