Hal sama disampaikan Gondho Wartoyo. Dalang asal Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari ini juga mengaku sudah mulai ramai tanggapan pagelaran wayang kulit dari masyarakat.
Baca Juga: Tabayyun, Tepis Gerakan Radikalisme dan Terorisme
“Habis Lebaran ini mulai dibanjir job-job pagelaran wayang kulit.”
Sampai saat ini, dirinya sudah menerima job pentas wayang kulit di 23 tempat. Tanggapan juga dari berbagai daerah.
Selain dari Boyolali sendiri, juga dari Purwodari Grobogan, Semarang, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar dan Demak.
Baca Juga: Malam-malam, Mensos Jenguk Michael Richie Penderita Penyumbatan Selaput Otak di Klaten
Diakui, para pelaku seni khususnya pedalangan vakum selama sekitar 2 tahun dimasa pandemi.
Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah atas pelonggaran-pelonggaran kegiatan masyarakat saat ini.
“Tentu kami berterima kasih kepada pemerintah. Pasalnya, selama ada kelonggaran ini, para seniman mulai dapat order job dari masyarakat. Masyarakat sendiri sebenarnya juga rindu dengan pentas seni.” **
Artikel Terkait
Innalillahi...Dalang Kondang Ki Manteb Sudarsono Meninggal Dunia
Terpuruk Dua Tahun Tak Bisa Pentas, Dalang Jual Wayang dan Gamelan di Pinggir Jalan Ngemplak-Boyolali
Usai Jual Seperangkat Gamelan, Dalang asal Boyolali Kini Jual 5 Mobil karena Tidak Ada Tanggapan
Hadapi Pandemi Covid-19, Dalang Harus Kreatif, Inovatif dan Inspiratif
Dampak Pandemi Covid-19. Dua Tahun Tak Tanggapan, Dalang Boyolali pun Ngamen
Pentas Wayang di Pendapa Ndayu Park Sragen, Semua Niyaga Dalang Kondang, Pesindennya Dosen ISI