BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Dua kecamatan di wilayah Kabupaten Boyolali masuk zona merah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kedua kecamatan tersebut yaitu Mojosongo dan Ampel. Data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, wilayah Mojosongo terdapat 360 ternak yang masuk tracing.
Hasilnya sebanyak 232 ternak dinyatakan suspek dan 15 dinyatakan positif.
Baca Juga: Isu Menara Masjid Sriwedari Ambruk, Warganet: Sing Gawe Panik Kudu Tanggungjawab!
Kemudian ditemukan lima ternak yang suspek dipotong paksa dan tiga ditemukan mati. Sedangkan kesembuhan ternak tercatat sebanyak 31 ekor. Temuan tersebut membuat wilayah Mojosongo masuk zona merah PMK.
Selain Mojosongo, wilayah lain yang zona merah PMK adalah Kecamatan Ampel.
Disana, terdapat 554 ternak yang masuk tracing. Hasilnya ada 24 ternak dinyatakan suspek dan enam lainnya positif PMK.
Baca Juga: Pencarian Anak Ridwan Kamil Dilanjutkan. Tim SAR Turunkan Penyelan dan Terbangkan Drone Surveilance
Namun, enam ternak yang positif PMK tersebut sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan daerah yang masuk zona kuning PMK meliputi Selo dengan temuan lima suspek, Gladagsari ditemukan 7 suspek dan Cepogo 36 suspek.
“Lalu di Musuk ada temuan 13 suspek, Tamansari tiga suspek dan Karanggede 16 suspek,” ujar Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Minggu (29/5).
Artikel Terkait
Suspect PMK Jadi 78 Ekor, Ini Yang Dilakukan DKPP Klaten
Hari Ini MUI Putuskan Fatwa Soal Hewan Terpapar PMK Boleh Tidak Untuk Kurban
Suspek PMK, Dua ekor Sapi Bunting dan Satu Pedhet Mati di Boyolali
Penanganan PMK di Boyolali, Seluruh Pasar Hewan akan Disemprot Disinfektan
Dua Sapi di Jumapolo, Karanganyar Tunjukkan Gejala PMK