Sragen, suaramerdeka-solo.com – kasus serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, terus meluas di Kabupaten Sragen.
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen, hingga Kamis (2/6/2022) terdapat 174 sapi yang terkena PMK dan 24 ekor sapi mati.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto mengatakan, berdasar data dari Disnakan Sragen, pada Kamis (2/6) sampai pukul 15.00 tercatat ada 79 kasus baru PMK sehingga jumlah total mencapai 174 kasus.
Baca Juga: Kasus Sapi Suspek PMK di Boyolali Meluas. Total Ada 458 Ternak
“Dari total 174 kasus PMK di Sragen, hingga saat ini tercatat ada 136 kasus aktif, dengan 24 ekor sapi mati,” kata Sekda.
Pemkab Sragen, tegas Sekda, juga telah memutuskan menutup enam pasar hewan, yang ada di wilayahnya.
Enam pasar hewan yang ditutup adalah di Nglangon, Sragen, Sumberlawang, Sukodono, serta dua di wilayah Sambirejo.
Baca Juga: Di Wonogiri, Lima Sapi Kena PMK, Lima Sapi Sembuh
Penutupan pasar hewan dilakukan selama dua pekan, mulai Selasa (31/5/2022) sampai Rabu (15/6/2022).
Kepala Disnakan Rina Wijayanti berharap, warga tidak resah karena PMK tidak menular ke manusia.
Massa inkubasi dalam penyebaran PMK selama 14 hari.
“Penutupan pasar hewan ini diharapkan juga bisa menjaga harga ternak hingga momentum hari raya Idul Adha mendatang,” kata Rina.
Baca Juga: Enam Pasar Hewan di Sragen Ditutup! 39 Sapi Dipastikan PMK
Jadi tidak hanya sapi, tapi seluruh komoditas hewan ternak, termasuk kambing.
Diharapkan, menjelang Idul Adha kondisi ternak sudah sehat.
Artikel Terkait
Pendaki Gunung Merbabu Diminta Waspada, Ada Apa?
Diresmikan, Desa Nglinggi jadi Pilot Project Program Rumah Restoratif Justice
Dua CPNS di Pemkot Solo Mundur, Gibran: Yen Pingin Sugih Aja Dadi PNS, Ra Cetho, Ra Mutu!
Koper Calon Jamaah Haji Sudah Tiba di AHD Boyolali
Perempuan di Sukoharjo Tertipu 'Dukun' Luar Dalam, Begini Ceritanya