WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Tinggi muka air (elevasi) Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri berada di atas 136 meter dari permukaan laut (dpl).
Alhasil, elevasi waduk tersebut berada pada level siaga kuning. Untuk itu, Perum Jasa Tirta (PJT) membuka pintu air atau spillway untuk mengurangi volume air Waduk Gajahmungkur.
Kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri Bambang Haryanto mengungkapkan, pihaknya telah menerima surat rencana pembukaan pintu air Waduk Gajahmungkur dari Perum Jasa Tirta, Kamis (2/6).
Baca Juga: Tidak Hanya di Kota Solo, Empat CASN di Boyolali Juga Mundur
Surat yang ditandatangani kepala Divisi Jasa ASA III PJT I Setiyantono tersebut menyatakan, level Siaga Kuning telah berlangsung sejak 27 Mei lalu.
Hal itu karena elevasi Waduk Gajahmungkur sudah di atas 136 meter dpl. Elevasi waduk masih dimungkinkan naik karena adanya hujan sehingga menambah inflow (air yang masuk) waduk tersebut.
Baca Juga: Ini PMK di Sragen. Tercatat 174 Kasus, 24 Ekor Sapi Mati
Oleh karenanya, PJT akan melakukan pengendalian tinggi muka air Waduk Gajahmungkur.
Yakni dengan cara menambah debit pengeluaran (outflow) melalui turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wonogiri dan pembukaan spillway.
Pada Kamis sore (2/6), spillway Waduk Gajahmungkur terlihat sudah dibuka dengan debit air yang dikeluarkan berkisar 20-50 m3 per detik.
Artikel Terkait
Mobil Ambulans Milik PDI Perjuangan Eromoko Wonogiri Hilang
Pendaki Gunung Merbabu Diminta Waspada, Ada Apa?
Diresmikan, Desa Nglinggi jadi Pilot Project Program Rumah Restoratif Justice
Dua CPNS di Pemkot Solo Mundur, Gibran: Yen Pingin Sugih Aja Dadi PNS, Ra Cetho, Ra Mutu!
Perempuan di Sukoharjo Tertipu 'Dukun' Luar Dalam, Begini Ceritanya
DPRD Sukoharjo Setujui Raperda Penggunaan Tenaga Kerja Asing dan Retribusi Bangunan Gedung jadi Perda