Naryoto mengaku tidak membuat sendiri barang kerajinan berbahan baku tanduk tersebut.
Dia hanya mengolah menjadi bahan setengah jadi. Selanjutnya digarap pekerjanya yang berjumlah 8 orang.
Pekerja mengambil bahan setengah jadi dan kemudian digarap di rumah masing- masing.
“Setelah jadi, baru dibawa ke rumah saya, sekaligus menerima upah.”
Baca Juga: Warga Ngroto Kismantoro Gelar Bazar Lebaran UMKM di Embung Watu Gede
Dia mengaku merintis usaha tersebut sejak 20 tahun lalu.
Dirinya memiliki keahlian membuat kerajinan dari dari orang tuanya yang asli Magelang.
Awalnya hanya melihat- lihat saja, lalu coba membuat sendiri.
Saat itu, dia mencoba membuat pipa untuk merokok dari bahan tanduk. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya bisa.
Baca Juga: Sepatu Ulat Sutra Samia, UMKM BRI Naik Kelas Hingga ke Mancanegara
Artikel Terkait
Dugaan Penyimpangan Dana Bumdes Berjo, Kejari Tunggu Hasil Audit Inspektorat
Awas, Calo Tiket Pendakian Merbabu. Tarif Resmi Rp 15 Ribu Dijual Rp 200 Ribu. Begini Modusnya
Pernikahan Lelaki dengan Kambing Betina di Gresik Dilaporkan ke Polisi
Penutupan Pasar Hewan di Boyolali Diperpanjang Hingga 20 Juni
Begini Cara Khilafatul Muslimin Galang Dana versi Mabes Polri