KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Temuan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Klaten sangat memprihatinkan.
Berdasarkan laporan Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) 2021, jumlah orang terkonfirmasi HIV/AIDS di Klaten mencapai 1.171 orang, termasuk anak-anak.
Perilaku hidup seks sehat dipercaya menjadi solusi terbaik agar penyakit degeneratif ini tidak terus makan korban. Orang dengan perilaku seks bebas berganti-ganti pasangan beresiko paling tinggi tertular.
Baca Juga: Komplotan Pencuri Mobil Lintas Provinsi Ternyata Spesialis Pikap
Selain itu, penyalahgunaan narkoba khususnya penggunaan jarum suntik secara bergantian juga sangat berisiko. Dan yang tak kalah berbahayanya adalah perilaku seks menyimpang seperti lesbian dan homoseksual.
Kasus HIV/AIDS yang seperti fenomena gunung es itu diungkapkan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten, Ronny Roekmito melalui Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten yang dirilis, Rabu (15/6/22).
Baca Juga: Pembuang Bayi Laki-Laki di Teras Rumah Warga di Karangpandan Terungkap. Ini Sosoknya
"Melihat kasus di lapangan, realitanya sangat memprihatinkan termasuk pada anak-anak. Perlu penanganan bersama, tidak hanya pemerintah. Perilaku hidup seks sehat adalah cara terbaik mengatasi HIV/AIDS,’’ kata Ronny Roekmito.
Menurutnya, banyaknya pengidap HIV/AIDS berlatar belakang faktor ekonomi. Agar mereka bisa bangkit dan mandiri, perlu perhatian pemerintah. Untuk itu, KPA Klaten akan berkoordinasi dengan perangkat daerah yang berwenang.
Baca Juga: Proyek Pembangunan GOR Gayam Senilai Rp50,1 Miliar, Batal
"Semoga pemerintah bisa menggelar workshop atau pelatihan bagi korban HIV/AIDS. Bagus lagi, bila ada bantuan modal. Itu akan sangat membantu korban HIV/AIDS,’’ ujar mantan Asisten 1 Sekda Klaten itu.
Wakil Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Klaten Murtadlo Purnomo mengatakan, masyarakat hendaknya menjadikan agama sebagai benteng keluarga. Perilaku seks bebas melanggar agama, terutama zina.
"Mendekati zina saja dilarang, apalagi melakukannya. Makanya ada syariat nikah. Perbuatan seks bebas dan menyimpang sangat membahayakan proses regenerasi dan merusak pranata sosial, yakni keluarga,’’ kata Murtadlo.
Baca Juga: Bercanda Soal Bom, Mantan Bupati Buton Selatan Diturunkan dari Pesawat
Artikel Terkait
Khilafatul Muslimin di Klaten Membawahi Solo Raya, DIY dan Kudus, Diintai Sejak 2019
Jamaah Khilafatul Muslimin di Klaten Diperkirakan Mencapai 500 Orang
Kelabuhi Pembantu, Tukang AC Gadungan Gasak Perhiasan Emas di Klaten
Operasi Patuh Candi 2022 Dimulai, Polres Klaten Prioritas Mengurangi Angka Pelanggaran
Terlilit Utang Judi Online Puluhan Juta, Jadi Alasan Mencuri Brankas di Klaten