Khilafatul Muslimin Ternyata Ada di Wonogiri Sejak Delapan Tahun Lalu dan Punya Madrasah

- Kamis, 16 Juni 2022 | 18:35 WIB
Garis polisi dipasang di bangunan madrasah milik Khilafatul Muslimin di Dusun Jaten RT1 RW9 Desa Wonokerto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Kamis (16/6). (SM/Khalid Yogi) (SMSolo/Khalid Yogi)
Garis polisi dipasang di bangunan madrasah milik Khilafatul Muslimin di Dusun Jaten RT1 RW9 Desa Wonokerto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Kamis (16/6). (SM/Khalid Yogi) (SMSolo/Khalid Yogi)

WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Kelompok Khilafatul Muslimin diduga sudah ada di wilayah Kabupaten Wonogiri sejak delapan tahun lalu.

Mereka hendak mendirikan madrasah atau lembaga pendidikan di Dusun Jaten RT1 RW9 Desa Wonokerto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Keberadaan kelompok ini baru disadari masyarakat setelah beberapa anggotanya diamankan Polres Wonogiri, beberapa hari lalu.

Baca Juga: Jumlah Kursi DPRD Boyolali Dimungkinkan Bertambah Jadi 50 Kursi. Ini Penjelasan KPU

Kepala Desa Wonokerto Suyanto didampingi Kadus Jaten Priyatno mengatakan, madrasah itu menempati rumah milik salah seorang warga berinisial R.
Adapun R berprofesi sebagai fotografer di Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur (OWSA-WGM) Wonogiri.

"Awalnya, R ini merantau ke Jakarta. Balik sekitar 2010 lalu," katanya, Kamis (16/6).

Sekitar tahun 2014, R bersama kelompoknya mengadakan pengajian yang dihadiri warga sekitar. Mereka juga meminta izin ketua RT dan Kadus setempat.

Baca Juga: Dua Pencuri Motor yang Ditangkap Polres Boyolali, Ternyata Spesialis Beraksi di Parkir Masjid

Warga mengizinkan karena belum menyadari adanya Khilafatul Muslimin. Namun, masyarakat mulai menaruh kecurigaan ketika mengetahui ada sesuatu yang aneh dalam dakwahnya.

Banyak sikap dari kelompok itu yang terkesan menentang adat istiadat dan kehidupan masyarakat. Interaksi dengan warga sekitar juga minim.

Baca Juga: Pengamanan Suporter PSS yang Melintas, Polres Klaten Mendapat Dukungan Brimob

"Contohnya tidak ikut gotong-royong, tidak ikut yasinan saat ada warga yang meninggal dan tidak ikut rasulan atau bersih dusun," ujarnya.

Kecurigaan warga semakin kuat ketika kelompok itu berusaha mengajak warga untuk bergabung. Dalam ajakan itu, mereka menyatakan bahwa setiap orang harus dibaiat oleh amir atau pemimpin kelompok Khilafatul Muslimin.

Jika tidak dibaiat, seseorang tetap dalam "kegelapan" hingga akhir hidupnya.

Baca Juga: Wow.. Cukup Bawa KTP dan Sampel Produk, Bisa Dapat Sertifikat HKI Gratis

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Babinsa Wonogiri Tunggangi Honda CRF 150 Baru

Senin, 22 Mei 2023 | 21:34 WIB

PAN Wonogiri Yakin Meraih 10 Kursi

Minggu, 14 Mei 2023 | 07:20 WIB
X