KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Pengelolaan sampah harus menjadi perhatian penting pemimpin masa depan.
Bahkan, calon pemimpin harus menjadikan pengelolaan sampah sebagai janji politiknya.
Poin itu menjadi salah satu penekanan dalam pembacaan ikrar masyarakat gotong royong pentahelix yang disepakati seluruh peserta Kongres Sampah II 2022 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Baca Juga: Kongres Sampah II 2022 di Prambanan Hasilkan Enam Rekomendasi
Ikrar dibacakan Prof Suratman dari UGM Yogyakarta, ditirukan seluruh peserta kongres menjelang penutupan. Kongres digelar di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Sabtu-Minggu (25-26/6/2022).
Ikrar ditandatangani wakil pemerintah, akademisi Prof Suratman, komunitas peduli lingkungan, dunia usaha dan unsur media.
Kemudian diserahkan Suratman kepada Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Peni Rahayu.
Baca Juga: Di Balik Bau Menyengat TPA Putri Cempo, Banyak Warga Gantungkan Hidup dari Memulung
‘’Saya merinding melihat semangat pegiat peduli sampah, yang tetap bertahan di lokasi hingga penutupan kongres. Semoga, tekad kita semua bisa membawa pengaruh besar dalam pengelolaan sampah di Jawa Tengah,’’ kata Peni Rahayu.
Ada 5 butir ikrar yang dibacakan, pertama bergotong royong, berkolaborasi mewujudkan desa mandiri sampah.
Artikel Terkait
Boyolali Optimalkan Pengolahan, 60 Ton Sampah Masuk TPA Winong Setiap Hari
Empat Tahun Lagi Diperhitungkan Penuh, 95 Ton Sampah Per Hari Masuk ke TPA Troketon
TPA Sukosari Overload, Pemkab Karanganyar Akan Menutupnya Segera
Peringati Bulan Bung Karno, Ganjar Menari Gatotkaca Bareng Ratusan Pengunjung CFD Solo
Diduga Terkena Serangan Jantung, Pegowes dari Kepatihan Kulon Meninggal di Karangpandan