Tak hanya itu saja, DLH Boyolali menggencarkan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.
Sampah yang bisa dimanfaatkan seperti botol dan plastik atau besi yang tak terpakai bisa dikumpulkan untuk dijual atau diberikan kepada pemulung.
“Kemudian sampah organik bisa diolah jadi pupuk. Langkah ini selain mengurangi volume sampah juga sekaligus mengurangi pemakaian pupuk kimia,” ujar Wiwis.
Baca Juga: TPA Sukosari Overload, Pemkab Karanganyar Akan Menutupnya Segera
Diakuinya, masalah sampah semakin hari semakin berat. Bahkan, belakangan muncul TPA liar.
Terakhir, TPA liar di Desa Nepen Kecamatan Teras dikeluhkan karena mengganggu masyarakat sekitar. Tumpukan sampahnya juga pernah longsor ke sungai.
“Sehingga TPA itu akhirnya terpaksa kami tutup paksa,” jelasnya.**
Artikel Terkait
Di Balik Bau Menyengat TPA Putri Cempo, Banyak Warga Gantungkan Hidup dari Memulung
Empat Tahun Lagi Diperhitungkan Penuh, 95 Ton Sampah Per Hari Masuk ke TPA Troketon
Ke TPA Mojorejo, Kapolres dan Dandim Sukoharjo Bagi-bagi Takjil dan Sembako
HUT Bhayangkara, Polri Bertekad Selalu Hadir di Tengah Masyarakat
Jelang APG 2022: Timnas Sepak Bola CP Tundukkan R2, Selepas Kalah dari PFA