BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Kawasan Lereng Gunung Merapi – Merbabu ternyata memiliki banyak peninggalan sejarah masa lalu. Peninggalan tersebut masih terjaga hingga sekarang.
Antara lain, situs Batu Tulis di Wonosegoro, Kecamatan Cepogo. Ada pula Sendang Pitu di wilayah Cepogo. Di kecamatan yang sama, ada peninggalan sebuah candi yang masih utuh.
Candi Lawang namanya, berada di Dukuh Dangean, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo itu masih dimanfaatkan untuk kegiatan sembahyang umat Hindu.
Baca Juga: Terancam 12 Tahun Penjara, Mas Bechi Anak Kiai dari Ponpes Shiddiqiyyah Dijerat Pasal Berlapis
Ada beberapa tumpukan batu hitam yang membentuk candi. Jika diperhatikan dengan seksama, Candi Lawang memiliki struktur bangunan menyerupai Candi Prambanan, yakni tiga candi utama dan tiga candi perwara.
Candi ini memiliki lima struktur bangunan yakni Candi Induk, Candi Perwara I, Candi Perwara II, Candi Perwara III dan Candi Perwara IV. Hanya saja, struktur bangunan candi masih nampak utuh hanya pada bagian utama saja.
Sedangkan 4 perwara yang mengeliling candi induk hanya tinggal batu persegi yang tertata saja. Di papan informasi, juga belum disebutkan kapan Candi Lawang dibangun.
Baca Juga: Benteng Ndalem Patih Keraton Kartasura yang Dijebol Berusia 277 Tahun
Masyarakat sekitar pun mempercayai jika filosofi candi ini sebagai pintu masuknya ke Kerajaan Majapahit. Bahkan, dari tutur dipintu gerbang candi itu dijaga puluhan mahkluk gaib, hulu balang raja Keraton Majapahit.
Namun Kiptiyah (57) salah satu warga Cepogo mengungkapkan, Candi Lawang justru menjadi pintu menuju Laut Selatan.
Artikel Terkait
Watu Nganten, Pintu Gerbang Situs Candi Watugenuk
Dukung Pengembangan Candi Watugenuk, Pemdes Kragilan Boyolali Siap Bangun Jalan Masuk
Terlantar, Yoni dan Bangunan Diduga Candi di Tlawong Boyolali Mendesak Diselamatkan
Konon Angker, Situs Candi Tampir di Musuk Mengenaskan