Sragen, suaramerdeka-solo.com - Sejumlah kepala desa di Sragen meminta pengawalan dari kepolisian dalam setiap pengesahan anggota perguruan silat di wilayahnya.
Lebih-lebih saat ini sudah mendekati bulan Suro penanggalan Jawa, di mana ketika itu banyak perguruan silat yang melakukan kegiatan pengesahan atau pelantikan anggota baru.
Ketua II (bidang hukum) Forum Komunikasi Perangkat Desa (FKKD), Triyono berharap para kepala desa mengimbau warganya yang tergabung dalam organisasi untuk menjaga situasi kondusif.
Baca Juga: Perguruan Silat dan Ormas Klaten Gelar Deklarasi Damai Serentak di 24 Titik
”Biasanya dimungkinkan ada gesekan antarorganisasi. kepala desa dan pengurus organisasi diminta mengimbau anggotanya untuk koordinasi Antarperguruan,” kata Triyono yang juga Kades Galeh Kecamatan Tangen ini.
Triyono yang juga Ketua Forum Komunikasi Perguruan silat Sragen (FKPSS) tingkat Kecamatan Tangen mengaku sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian.
Dengan demikian, pada acara pengesahan ada pengawalan dari aparat kepolisian. Selain itu perlu diatur agar pelaksanaan tidak berlangsung pada waktu yang sama.
Baca Juga: Kejurkab Pencak Silat Antarperguruan Boyolali 2022. Ini Daftar Juaranya
”Karena gesekan biasanya saat mereka bertemu di jalan. Bawa motor, geber-geber, lalu dimungkinkan terjadi gesekan,” jelasnya.
Para kades juga sudah melakukan pertemuan dengan Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama.
Hasilnya, Kapolres berjanji akan menggelar pertemuan lanjutan di tingkat kecamatan. Selain itu mempersiapkan pengawalan saat agenda pengesahan.
Baca Juga: Kasus Meninggal Saat Latihan, Polisi Tetapkan Pelatih Silat sebagai Tersangka
”Kalau dari organisasi seperti PSHT, IKS PI dan Pagar Nusa jelas memiliki kartu anggota. Jadi tahu ketua rantingnya, karena keanggotaanya jelas. Kalau yang liar kan tidak ada struktur jelas. Begitu ada masalah, mereka lari,’’ tandas Triyono.
Kapolres AKBP Piter Yanottama berencana menyambangi daerah dan bertemu para kades.
”Beberapa kepala desa juga merupakan ketua dan pengurus perguruan pencak silat,” ujarnya.
Artikel Terkait
Almarhum Imam Soetopo, Wali Kota Solo yang Menutup Eks Resosialisasi Silir
Tertidur Saat Merebus Daging dengan Tungku Kayu, Rumah di Tawangmangu Ludes Terbakar
Begini Kondisi Kesehatan Mantan Wali Kota Solo Imam Soetopo Sebelum Meninggal
Beri Pengalaman Nyata di Dunia Perbankan, BRI Buka Program Magang Kampus Merdeka
Bus Trans Jateng Bakal Masuk Wonogiri, Sebanyak Ini Armadanya