500 Pemanah Jawa-Bali Meriahkan Gladhen Ageng Jemparingan Hari Jadi Klaten

- Senin, 25 Juli 2022 | 10:10 WIB
Seratusan pemanah dari berbagai daerah mengikuti Gladhen Ageng Jemparingan di lapangan Kalibajing, Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan, Minggu 24 Juli 2022. (SMSolo/Mera S)
Seratusan pemanah dari berbagai daerah mengikuti Gladhen Ageng Jemparingan di lapangan Kalibajing, Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan, Minggu 24 Juli 2022. (SMSolo/Mera S)

KLATEN, suaramerdeka-solo.com – 500 an pemanah dari berbagai kota di Jawa dan Bali, ambil bagian dalam Gladhen Ageng Jemparingan di lapangan Kalibajing, Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan, Minggu 24 Juli 2022.

Para peserta lomba panahan gaya Mataraman itu harus mengenakan busana tradisional dari daerah masing-masing.

Kegiatan diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Jadi ke-218 Kabupaten Klaten, 28 Juli 2022.

Baca Juga: Panglima TNI Pastikan Kasus Kematian Sertu Bayu yang Diduga Dianiaya Senior, Berlanjut

"Gladen Ageng Jemparingan termasuk ajang panahan gaya mataraman terbesar sejak pandemi covid-19, dengan dihadiri peserta dari luar Jawa Tengah dan DIY,’’ kata Ketua panitia, Agung Kritantana.

Peserta berasal dari 20 kota di Jawa dan Bali, termasuk dari Pulau Madura. Tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena peserta membidik sasaran dengan posisi duduk bersila, dengan sasaran bandulan sebesar tongkol jagung.

Baca Juga: Potongan Tubuh Manusia di Semarang Kali Pertama Ditemukan oleh Pemancing

Dia menambahkan, peserta Gladhen Ageng Jemparingan diwajibkan mengenakan pakaian adat. Peserta dari Jawa, mengenakan sorjan dan kain jarik lengkap dengan ikat kepala atau blangkon.

Sedangkan peserta dari Bali mengenakan udeng. Untuk pemanah perempuan juga mengenakan kebaya dan kain batik.

“Ini merupakan salah satu syarat wajib peserta, sehingga jika ada peserta yang tidak mengenakan pakaian adatnya maka akan didiskualifikasi meskipun berhasil mendapatkan poin yang tinggi selama lomba,” kata Agung.

Baca Juga: Polemik Pasar Ir Soekarno, Pemkab Sukoharjo Gandeng Kejari Selesaikan Masalah dengan PT Ampuh

Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten, Sri Nugroho yang membuka acara, mengapresiasi penyelenggaraan Gladhen Ageng Jemparingan gaya mataraman. Ajang itu disebut sebagai upaya melestarikan budaya.

"Lewat ajang ini, generasi penerus diajak mengenal budaya dan olahraga jemparingan gaya mataraman dengan busana tradisional yang dilestarikan turun temurun. Ini identitas bangsa yang harus dijaga, agar tidak tergerus budaya asing,'' kata Sri Nugroho. **

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Puluhan Karyawan Alfamart Klaten Ikuti Donor Darah

Selasa, 14 Maret 2023 | 11:15 WIB
X