BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Sejumlah pedagang sapi berharap agar penutupan pasar hewan di Boyolali segera dicabut.
Mereka menilai kebijakan penutupan pasar hewan tanpa kepastian kapan dibuka, justru menimbulkan dampak traumatis bagi peternak.
Seperti diungkapkan salah satu pedagang sapi asal Brajan, Mojosongo, Purnomo. Dia mempertanyakan sikap Pemkab Boyolali yang tak kunjung membuka pasar hewan. Dia juga membandingkan dengan daerah lain yang sudah membuka pasar hewan.
Baca Juga: Truk Box Seruduk Tronton di Ruas Tol Sragen-Solo, Kernet Meninggal
“Semakin lama pasar ditutup, maka kerugian pedagang akan semakin besar,” katanya, Rabu (27/7).
Diungkapkan, di Kabupaten Boyolali sangat banyak masyarakat yang menjadi petani peternak, pedagang sapi dan blantik.
Jika pasar tak segera dibuka, maka menyulitkan peternak karena mereka tak bisa mengetahui pergerakan harga jual ternak sapi.
Baca Juga: Ditinggal Kerja, Rumah di Ngemplak Hangus Terbakar
“Gak sedikit yang panik malah dijual murah. Makanya, dipertanyakan kenapa kok daerah lain sudah buka, sini belum.”
Artikel Terkait
Kasus Sapi Tergeletak di Pasar Hewan Jelok Cepogo, Ada Indikasi Mengarah PMK
Wabah PMK Belum Terkendali, Penutupan Pasar Hewan Boyolali Kembali Diperpanjang
Kopda Muslimin Curhat pada Pembunuh Bayaran Karena Tidak Tahan Dikekang Istrinya
15 Hotel Digunakan Kontingen APG 2022: Atletik Tempati Tiga Hotel, Renang di Semarang
Atletik APG 2022 Digelar di Stadion Manahan, Training Venue di Sriwedari