WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Pemerintah Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri membuat terobosan untuk mengatasi kekurangan air irigasi ketika kemarau tiba.
Mereka menggunakan sumur pertanian submersible dengan kedalaman pengeboran hingga 80 meter.
Kepala Desa Jaten, Joko Santoso mengatakan, pertanian di desa tersebut menghadapi permasalahan setiap musim kemarau tiba.
Baca Juga: Indonesia Juara Umum APG 2022, Hanya Sepak Bola yang Lepas dari Target
Para petani kekurangan air irigasi karena desa itu jauh dari sumber air dan jaringan irigasi sekunder. Alhasil, petani desa setempat hanya bisa menikmati dua kali masa tanam.
"Dengan adanya permasalahan itu, kami bersama rekan perangkat desa mempunyai ide membuat sumur pertanian submersible. Inovasi itu lebih menghemat biaya dan bisa mengatasi musim kemarau," katanya, baru-baru ini.
Pemerintah Desa Jaten kemudian menganggarkan dana sekitar Rp 300 juta untuk membuat empat unit sumur dalam submersible, sejak dua tahun lalu.
Keempat sumur itu dipasang di tanah kas desa. Masing-masing dibor dengan kedalaman sekitar 80 meter.
Sumber energinya menggunakan listrik PLN. Setiap sumur ternyata mampu mengairi 4-5 hektare sawah meskipun kemarau tiba.
Artikel Terkait
Identitas Anggota yang Ambil CCTV di TKP Tewasnya Brigadir J di Kantong Kapolri
Ini Daftar Pejabat yang Dicopot Kapolri Kasus Tewasnya Brigadir J. Salah Satunya Ferdy Sambo
Sri Sultan HB X Bebastugaskan Kepala SMAN 1 Banguntapan, Terkait Kasus Siswi Dipaksa Berjilbab
Roy Suryo Ditahan