BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Di tengah persiapan pembukaan Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo, para pedagang menggelar selamatan pada Selasa (23/8) malam.
Tampak hadir pula, Ketua DPRD Boyolali, Marsono. Dia mengakui, pembukaan pasar menjadi momen yang ditunggu masyarakat, khususnya para pedagang. Apalagi ada 1.500 pedagang yang mengais rezeki di Pasar Hewan Jelok.
“Pasar hewan ini paling besar di Boyolali, bahkan termasuk yang terbesar di Jawa Tengah. Sehingga perputaran uang di pasar inipun paling besar dibanding pasar-pasar hewan lainnya,” katanya.
Baca Juga: Kebakaran Mess Karyawan RM Ayam Goreng Mbak Mul Begajah Diduga Akibat Konsleting Cas HP
Menurut Marsono, penutupan pasar selama tiga bulan terakhir ini juga berat. Tak hanya bagi pedagang, Pemkab Boyolali juga turut merasakan dampaknya karena tidak mendapatkan pemasukan retribusi.
Namun, jika dihadapi dengan amarah, panas, nanti tidak menemukan jalan keluar yang baik. “Maka begitu kemarin perwakilan (Pedagang,red) datang ke DPRD, kami langsung menemui Bupati. Ini akan pijakan kedepannya. Namun kami berharap semoga pasar bisa dibuka paling telat pada Senin (29/8).”
Baca Juga: Ini Kisah Nyata yang Ilhami 'Sayap Sayap Patah'
Sebab, Pemkab sendiri telah menyusun SOP untuk ujicoba pembukaan pasar hewan. Namun, ada beberapa pertimbangan sehingga pasar belum dibuka. Salah satunya angka paparan penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Bupati sudah merencanakan mencoba membuka pasar Jelok ini. Jadi dari lima pasar hewan, Bupati sudah ada rencana membuka satu pasar di Jelok ini. Adanya desakan pedagang membuat bupati semakin yakin membuka pasar.”
Artikel Terkait
Jalan Raya Solo-Purwodari Mulai Berlaku Arus Searah, Ini Titik-titik Rawan Macet
Pesta Sabu di Mapolsek, Kapolsek Sukodono Digrebek Propam Polda Jatim?
Beredar Video Siswa SD Di Garut Tertabrak Angkudes, Polisi Sesalkan Isu di Medsos
Ratusan Arsip Penting DPRD Jabar Ludes Jadi Abu, Kerugian Ditaksir Rp 250 Juta
KPK Geledah Fakultas Hukum dan Kedokteran Unila, 3 Koper Berkas Diamankan