suaramerdeka-solo.com - Masyarakat di tanah Jawa, khususnya di Solo Raya sebagian besar masih memegang teguh adat dan budaya Jawa.
Dalam hal tertentu, masyarakat masih menggunakan petungan-petungan (hitungan) sesepuh yang bersumber dari kitab-kitab primbon. Mulai dari akan bepergian, akan menggelar hajatan hingga menghindari hari-hari tertentu.
Berdasarkan Kitab Primbon Betaljemur Adammakna Cap Capan Kaping 54, ini hari-hari tertentu atau dalam istilah Jawa disebut dina yang tidak bagus untuk lelungan atau bepergian.
Baca Juga: Anda Penggemar Fotografi? Ini Peluang, Kominfo Klaten Bakal Gelar Lomba Foto dan Film Pendek
Dalam kitab tersebut hari itu disebut, Dina Ala, Dina Ala Banget, Dina Taliwangke dan Dina Samparwangke.
Dina Ala (hari tidak baik) terdiri dari Akad Paing, Setu Pon, Jumawah Wage, Selasa Kliwon, Senin Legi dan Kemis Wage.
Dina Ala Banget (hari buruk sekali) terdiri dari Rebo Legi, Akad Paing, Kemis Pon, Selasa Wage dan Setu Kliwon.
Baca Juga: Berapa Harga BBM di Jawa Tengah Khususnya di Solo Raya per 1 September 2022?
Dina Taliwangke menurut kitab ini merupakan dina sengkala. Dalam waktu 30 wuku ada enam hari Taliwangke. Hari-hari ini sebaiknya dihindari.
Wuku Wuye sebutannya Dina Taliwangke Somaye yang jatuh di hari Senin Kliwon dengan lambang Pasangan manuk.
Artikel Terkait
Film Sayap Sayap Patah. Ini Lutfi Hidayah, Sosok Asli Istri Almarhum Ipda Yudi Rospuji
Ini Kisah Pilu Anak Istri Iptu Anumerta Yudi Rospuji, Tokoh yang mengilhami Film Sayap Sayap Patah
Raup Sejuta Penonton dalam 10 Hari, Ini Fakta di Balik Sayap Sayap Patah
KKN di Desa Penari Tayang Perdana di Disney+ Hotstar. Apa yang Istimewa?
'Mencuri Raden Saleh', Aksi Sekelompok Anak Muda Jalankan Misi Rumit
Ini Profil Iptu Sulastri, Sosok Gendhis di Sayap Sayap Patah
'Kota Mati' NOAH Langsung Berkibar, Ini Kata Netizen
Ini Dia Sosok Ladya Cheryl, Bintang Video Klip ‘’Kota Mati’’ NOAH