Boyolali, suaramerdeka-solo.com - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Boyolali mulai melandai. Namun demikian Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) setempat tak mau lengah.
“PMK memang sudah melandai dan kita sudah ujicoba pembukaan satu pasar hewan. Tetapi vaksinasi ternak terus digenjot,” Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Kamis (1/9).
Dijelaskan, sebanyak 10 ribu dosis vaksin PMK mulai disalurkan. Untuk revaksinasi alias vaksin kedua telah disalurkan pada 1.900 sapi dan mulai berjalan pada tiga ribu sapi. Di sisi lain, vaksin tahap pertama terus digenjot.
Baca Juga: Masih Diisolasi Usai Terjangkit PMK, Kebo Bule Keraton Solo Tetap Diupayakan Ikut Kirab Malam 1 Suro
Diakui, kasus PMK di Kota Susu mulai melandai. Hal tersebut terlihat dari laporan hotline PMK yang menurun. Dalam sehari hotline yang masuk berkisar 5-10 laporan. Bahkan kadang-kadang tidak ada laporan masuk.
Untuk kasus suspek PMK tercatat sebanyak 5.660 ekor sapi. Sedangkan ternak yang positif 32 ekor dan kondisinya sudah sembuh. Kemudian ternak yang mati ada 97 ekor, potong paksa 13 ekor dan sembuh 4.249 ekor.
“Masih ada sisa kasus seribuan ekor, namun jumlah itu tentu terus berkurang.”
Baca Juga: Kebo Bule Keraton Solo yang Terjangkit PMK Dikarantina, Warga Diimbau Tak Dekati Kandang
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Boyolali, Afiany Rifdania menambahkan, stok vaksinasi PMK mencapai 10 ribu dosis. Namun, beberapa sudah disalurkan. Rinciannya, stok vaksinasi tahap 1 tersisa empat ribu dosis. Sedangkan revaksin tersisa enam ribu dosis.**
Artikel Terkait
Sampaikan Duka Cita, Ridwan Kamil Janji Evaluasi Keselamatan Transportasi
Ada yang Semalam Antre di SPBU Karena Ada Isu Harga BBM Naik? Ini Lho Harga BBM Per 1 September
Berapa Harga BBM di Jawa Tengah Khususnya di Solo Raya per 1 September 2022?
Anda Penggemar Fotografi? Ini Peluang, Kominfo Klaten Bakal Gelar Lomba Foto dan Film Pendek
Apa Itu Dina Ala, Taliwangke dan Samparwangke, Hari Apa Saja dan Kenapa harus Dihindari? Ini Penjelasannya