Serunya Balapan Sepeda Onthel dengan Bronjong Sebelah di Desa Pranan Kecamatan Polokarto, Sukoharjo

- Minggu, 4 September 2022 | 09:20 WIB
Salah seorang peserta Balap Onthel Bronjong memacu sepeda kebonya di lintasan yang ada di Laanagn Desa Pranan, Kecamatan olokarto, Sukoharjo, Sabtu (3/9/2022).  (SMSolo/Heru Susilo)
Salah seorang peserta Balap Onthel Bronjong memacu sepeda kebonya di lintasan yang ada di Laanagn Desa Pranan, Kecamatan olokarto, Sukoharjo, Sabtu (3/9/2022). (SMSolo/Heru Susilo)

SUKOHARJO, suaramerdeka-solo.com - Ratusan warga Desa Pranan Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo berkumpul di lapangan desa setempat pada Sabtu (3/9/2022).

Tua, muda, pria, wanita anak-anak dan dewasa tumpah ruah di lapangan yang ada di jantung desa tersebut.

Para warga tersebut ternyata hendak menyaksikan sebuah pertunjukan, khususnya lomba yang selama ini jarang mereka lihat. Yakni, Lomba Balap Onthel Keranjang Sisih.

Baca Juga: Gibran Minta Warga dan Pendatang Hati-hati Melintas di Solo, Khususnya Dititik-titik Ini, Ada Apa?

Kepala Desa Pranan, Sarjanto "Jigong" mengatakan, lomba tersebut bagian dari Pranan Jambu Festival 2022.

"Bronjong ini sejak dahulu kala sudah menjadi salah satu alat yang digunakan oleh warga mengangkut hasil panen khususnya. Dan dulu, bronjong yang digunakan itu hanya sebelah," jelas Jigong.

Baca Juga: Cabuli Siswi, Seorang Oknum Guru Ngaji di Bekasi Ditangkap

Bronjong yang hanya sebelah itu kemudian ditaruh di sepeda yang kemudian dikayuh menuju pasar untuk menjualnya.

"Dulu memang modelnya seperti ini bronjongnya sebelah. Jadi kegiatan kali ini adalah salah satu upaya kami melestarikan apa yang dulu pernah ada di sini (Pranan)," ujar Jigong.

Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk terimakasih pada semua pihak, yang masih memperbolehkan bronjong digunakan sebagai alat angkut. Sebab hampir sebagian besar warga Pranan merupakan petani dan petani buah.

Baca Juga: Ini Harga BBM Terbaru yang Berlaku Mulai 3 September 2022 Pukul 14.30 WIB

Terkait dengan lombanya sendiri, setiap orang harus memacu sepeda dengan bronjong yang sudah diberikan beban seberat 25 kilogram. Mereka harus memutari lintasan sebanyak tiga kali.

"Beban 25 kilogram itu untuk yang bapak-bapak. Kalau ibu-ibu bebannya berbeda, hanya 20 kilogram saja. Antusuias warga ini luar biasa, terbukti pesertanya ini ratusan meskipun hadiahnya tidak seberapa," imbuh Jigong.

Baca Juga: SE Pembelian Beras Sukoharjo Bagi ASN Dibatalkan, Para Petani Kecewa

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Orangtua Rohmadi Melapor ke Polsek Grogol

Rabu, 24 Mei 2023 | 22:41 WIB

Mengaku Leasing, Tipu Korban Hingga Rp 35 Juta

Jumat, 19 Mei 2023 | 16:20 WIB
X