SOLO, suaramerdeka-solo.com – Pengurus Masjid Agung Surakarta berencana menutup pintu-pintu masuk kompleks tempat ibadah tersebut saat penyelenggaraan Shalat Idul Adha 1442 H, Selasa (20/7/2021).
Hal ini disebabkan lantaran Shalat Idul Adha tersebut tidak diselenggarakan secara terbuka.
Baca Juga: Akhirnya, 200 Tabung Oksigen dari Singapura Diserahkan ke Dinkes Kota Surakarta
“Secara umum kami tidak menyelenggarakan Shalat Idul Adha, sesuai aturan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) soal PPKM Darurat. Kalaupun ada, itu yang menyelenggarakan adalah pesantren Masjid Agung dan hanya untuk kalangan internal maupun para santri,” ungkap Ketua Takmir Masjid Agung, M Muhtarom.
Shalat Idul Adha terbatas itu, imbuh Muhtarom, sengaja digelar guna mengakomodasi kebutuhan ibadah puluhan santri tersebut.
Baca Juga: Kodim Sukoharjo Distribusikan 174 Paket Obat Untuk Pasien Covid Tidak Mampu
“Kalau tidak difasilitasi, bisa-bisa santri malah keluar dan mencari tempat Shalat Id sendiri. Malah jadi riskan.”
Guna memastikan tidak adanya umat dari luar yang mengikuti Shalat Idul Adha, pengurus memutuskan untuk menutup seluruh akses masuk ke Masjid Agung.
“Pemberitahuan soal peniadaan Shalat Idul Adha ini sudah kami sebarkan melalui media sosial. Masyarakat sekitar masjid juga sudah kami beri tahu,” terang Muhtarom.*