KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Pembagian bantuan sosial (Bansos) tunai bagi PKL terdampak PPKM Darurat di kawasan Karanganyar Kota, menuai sorotan.
Pasalnya, pada amplop pembagian bantuan, tertera nama Drs H Juliyatmono MM dan Hj Siti Khomsiyah AMd, yang merupakan Bupati Karanganyar dan istri. Padahal, bansos tunai senilai Rp 300 ribu tersebut dananya berasal dari Baznas Karanganyar.
Setelah menjadi sorotan masyarakat, amplop pembagian akhirnya diganti. Dalam pembagian selanjutnya, nama istri bupati tak lagi tertera di amplop. Sementara pada pembagian Kamis (22/7), amplop untuk pembagian bansos hanya polosan warna putih, tanpa tulisan apapun.
Baca Juga: Pintu Tol Gondangrejo Ditutup Full, Selama Perpanjangan PPKM Darurat
Total, ada 840 PKL dan jasa terkait yang menerima bantuan. Mereka biasanya menggelar dagangan di kawasan Alun-Alun Karanganyar, Taman Pancasila, Pujasera Cangakan dan area Stadion 45. Pembagian bansos dilakukan mulai Senin (19/7). Sedangkan yang mengambil Kamis (22/7), ada 50-an orang.
Kepala Dinas Perdagangan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM (Disdagnakerkop UKM) Karanganyar Martadi mengaku ada kekeliruan teknis terkait amplop yang digunakan untuk membagi bansos.
"Ada kekeliruan. Setelah tahu (bahwa di amplop tertera nama bupati dan istri), saya langsung meminta untuk diganti," katanya, Kamis (22/7).
Dia tidak tahu, kenapa stafnya membagikan bansos dengan memakai amplop bertuliskan nama bupati dan istri. Menurut Martadi, tidak ada yang dilanggar dari hal itu.
"Juga tidak terkait dengan politik praktis. Pemilu masih jauh. Ini hanya kekeliruan, tidak disengaja," jelasnya.
Mengenai sumber dana, Martadi mengatakan, memang dari Baznas. Nilainya total Rp 300 juta. Nilai tersebut bisa dibagikan pada seribu PKL.
"Namun sementara ini, yang terdata 840 PKL. Jika ada yang tercecer belum terima bantuan, bisa diambilkan dari sisa dana," tuturnya.
Baca Juga: Ya Allah. Nakes RSUD Surakarta Diancam Keluarga Pasien Covid-19
Setelah dana dibagikan, akan dibuat berita acara, termasuk jumlah sisa dana yang akan dikembalikan ke Baznas. Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, ada kekeliruan mengenai amplop yang dipakai untuk pembagian bansos.
"Tidak perlu dipermasalahkan. Bisa diganti. Saya minta diganti. Yang jelas, dana Bansos bukan dari pihak yang memiliki kepentingan tertentu," katanya, Rabu (21/7).