SOLO, suaramerdeka-solo.com - Salah satu partai yang tegas menolak kenaikan harga BBM yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pernyataan sikap tersebut dikemukakan Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Surakarta, H Daryono ST, Rabu (7/9).
PKS menolak kenaikan harga BBM subsidi jenis solar dan pertalite pada Sabtu (3/9), dengan pertimbangan, kebijakan tersebut jelas mengkhianati kepercayaan rakyat.
Pemerintah diberi mandat oleh rakyat untuk mensejahterahkan masyarakat, dengan menstabilkan harga kebutuhan masyarakat dan menyiapkan lapangan kerja.
Hal itu, kata H Daryono, sesuai janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, faktanya, BBM sudah naik tujuh kali selama pemerintahan Jokowi sejak 2014.
Baca Juga: Kasus Santri Gontor Tewas. Keluarga Minta Kasus Diusut Tuntas
Ditambahkan Ketua DPD PKS Solo itu, bahwa pemerintah seringkali berdalih jika membengkaknya biaya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) karena adanya subsidi BBM.
Padahal pembengkakan biaya APBN bisa dikurangi dengan melakukan efisiensi agar bebas dari pemborosan belanja dan praktik korupsi.
Pemerintah bisa menunda proyek-proyek besar yang tidak prioritas seperti proyek Ibu Kota Nusantara sehingga tetap bisa memberikan subsidi BBM kepada rakyat.
Artikel Terkait
HMI Cabang Sukoharjo Demo Tolak Kenaikan BBM di DPRD Sukoharjo
Kenaikan Harga BBM Jadi Sorotan Fraksi-Fraksi di DPRD Karanganyar
Santri Pondok Gontor Diduga Dianiaya Hingga Meninggal
Dinamo Zagreb vs Chelsea di Liga Champions: Aubameyang Cs Terkapar di Maksimir
PSG vs Juventus di Liga Champions: Mbappe Membuat Si Nyonya Tua Tertunduk
Harga BBM Naik. Biaya Solar Bus Batik Solo Trans Tambah Rp 25 Juta/Hari, Feeder Tambah Rp 6 Juta/Hari