Siang Bolong Ngamar, 7 PSK Terjaring Razia Polresta Solo

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Operasi penyakit masyarakat (pekat) terus ditingkatkan oleh jajaran Polresta Solo.

Dalam razia pada Rabu (14/9) siang, ada tujuh pekerja seks komersil (PSK) diamankan di Kawasan Kestalan dan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Begitu terjaring operasi pekat, ketujuh PSK tersebut kemudian dibawa petugas ke panti wanita Dinas Sosial, Kecamatan Laweyan, untuk dilalukan pembinaan.

Baca Juga: RB Salzburg Berpotensi Merusak Hari Pertama Potter di Stamford Bridge

"Mereka yang terjaring razia pekat, langsung dibawa kesana untuk dilalukan pembinaan," terang Wakapolresta Solo, AKBP Gatot Yulianto yang memimpin jalannya operasi pekat di siang hari.

Adapun dalam razia tersebut, petugas dari Polresta Solo menyisir di Kawasan Stabelan, Kecamatan Banjarsari.

Baca Juga: Dua Tahun Sangat Terbatas, Tradisi Yaqowiyu Jatinom akan Kembali Digelar Terbuka. Ini Jadwalnya.

Di lokasi tersebut, ada tiga PSK yang berada di kamar hotel. Sedangkan pada Selasa (13/9) malam, Tim Sparta Polresta Solo telah mengamankan empat PSK di Kawasan Gilingan.

Menurut Gatot, segala bentuk pekat akan diberantas. Tak hanya prostitusi saja, melainkan minuman keras (miras) dan perjudian juga menjadi prioritas untuk terus dilakukan penindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Baca Juga: Bjorka Disebut Hanya Membeli Data dan Bukan Pembobolnya. Dan yang Menjual Komplain!

"Laporan dari masyarakat sangat kami harapkan. Anggota di lapangan sudah kami siagakan untuk memberantas segala bentuk pekat," tegas mantan Kapolres Brebes tersebut.

Upaya secara terus menerus dalam razia pekat, lanjut Wakapolresta, diharapkan bisa menciptakan Kota Solo yang aman, nyaman dan kondusif. **