KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Puluhan ribu umat muslim dari Klaten dan sekitarnya memenuhi Oro-oro Jatinom, Klaten untuk mengikuti Berdzikir dan Bersholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf dalam rangka Haul Ki Ageng Gribig, Kamis 15 september 2022 malam.
Kehadiran Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dari Majelis Ahbabul Mustafa Solo menjadi magnet utama yang membuat warga berbondong-bondong memenuhi lokasi cara yang tak begitu luas. Akibatnya, jalan-jalan di sekitar lokasi pun penuh sesak dan macet di sana-sini.
Baca Juga: Info Lalu Lintas: Yaqowiyu, Pengguna Jalan Hindari Jalan Klaten-Jatinom-Boyolali
Banyak jamaah penggemar Habib Syech datang menggunakan kendaraan bak terbuka. Banyak pula yang membawa bendera bergambar Habib pujaannya. Saking banyaknya, cukup sulit mencari lokasi parkir mobil.
Untuk mengatasi membludaknya jumlah jamaah, panitia menyediakan layar besar di Jalan Raya di depan Pasar Jatinom dan di halaman Kantor Kecamatan Jatinom. Kedua lokasi itu penuh sesak hingga susah diterobos.
Baca Juga: Diwarnai Penalti Gagal dan Kartu Merah, Persis Hempaskan Tamunya Bali United
Haul Ki Ageng Gribig dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, KH Agus Ali Masyhuri dari Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo, Bupati Sri Mulyani, Wakil Bupati Yoga Hardaya, anggota DPRD, para habib, alim ulama dan tokoh agama.
Selain itu, hadir Wakil Ketua Umum PBNU KH Nusron Wahid, Ketua PWNU Jateng KH Muzamil, Ketua PCNU Klaten Mujiburrahman, dan Ketua PCNU se-Solo Raya, Forkopimda Klaten, para pejabat Klaten dan tamu undangan.
Baca Juga: Tragis! Tarik Gerobak, Petugas Kebersihan Diseruduk Mobil Hingga Tak Sadarkan Diri
Setelah acara dibuka oleh Ketua Panitia Mujiburrohman, kemudian Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan.
Menurutnya, Berdzikir dan Bersholawat dalam rangka Haul Ki Ageng Gribig merupakan bagian dari merawat tradisi.
Baca Juga: Aniaya M Kece, Irjen Napoleon Bonaparte Divonis 5,5 Bulan
"Kegiatan malam ini merupakan bagian merawat tradisi, dalam rangka mengenang dan meneruskan tradisi yang ditinggalkan Ki Ageng Gribig. Beliau adalah wali besar pada jamannya yang konsisten, yang dikenal ramah, tegas dan dakwahnya menyentuh hati masyarakat," ujar Airlangga.
Ki Ageng Gribig dikenal dengan dakwahnya yang unik, dengan membagikan apem sambil membaca wirid Yaqowiyu. Karenanya tradisi itu kini dikenal dengan Yaqowiyu dan terus lestari hingga sekarang.
Baca Juga: Dua Tahun Sangat Terbatas, Tradisi Yaqowiyu Jatinom akan Kembali Digelar Terbuka. Ini Jadwalnya.
Artikel Terkait
Kasus Bumdes Berjo, Penyimpangan Keuangan Terkait Pengembangan Objek Wisata Telaga Madirda
500 Rekening Judi Online Diblokir PPATK. Ada Rekening Ibu Rumah Tangga, Polisi Sampai Mahasiswa
Belum Genap Setahun Menikah sudah Cerai, Inikah Penyebab Roro Fitria Gugat Cerai Andri Irawan?
Serial Turki Yeni Hayat, Kisah Cinta Terlarang Bodyguard dan Majikan
Aniaya M Kece, Irjen Napoleon Bonaparte Divonis 5,5 Bulan