Terdampak Penutupan Jembatan Jurug, Rute Batik Solo Trans dan Feeder Dialihkan. Catat Rutenya

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Penutupan dan perbaikan Jurug">Jembatan B Jurug berdampak terhadap operasional bus Batik Solo Trans (BST) Koridor 4 dan angkutan feeder Koridor 10.

Rute yang biasa dilalui angkutan umum di dua koridor tersebut terpaksa dialihkan, guna menyesuaikan manajemen rekayasa lalu lintas yang diterapkan di sekitar lokasi proyek.

Kabid Angkutan dan Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, Muhammad Yulianto menerangkan, BST Koridor 4 yang melayani rute Terminal Kartasura-Terminal Palur via Terminal Tirtonadi PP untuk sementara tidak melewati Jalan Ki Hajar Dewantara-Jalan KH Masykur-Terminal Palur (dari arah barat) dan Terminal Palur-Jalan KH Masykur-Jalan Ki Hajar Dewantara (dari arah timur).

Baca Juga: Info Lalu Lintas Solo: Ini Rekayasa Arus Kendaraan Terkait Penutupan Jembatan B Jurug

“Selama pembangunan Jembatan Jurug, BST Koridor 4 tidak melewati Institut Seni Indonesia (ISI) dan belakang kampus UNS. Bus dari arah barat akan melewati Jalan Ir Sutami-Jalan Amarta-Terminal Palur dan dari arah timur akan melintasi Terminal Palur-Jalan Ir Sutami,” terang Yulianto, Senin (19/9/2022).

Perubahan rute itu menjadikan bus tak lagi berhenti di sejumlah selter di rute awal. Yakni selter Universitas Aisyiyah, ISI, Kecamatan Jebres, belakang UNS, RSJD dan pasar buah.

Perubahan rute juga diberlakukan terhadap feeder BST yang melayani Koridor 10 (Terminal Palur-Pasar Klewer PP).

Baca Juga: Info Lalu Lintas Solo: Penutupan Jembatan Jurug dan Contra Flow Jembatan C Ditunda Lagi. Apa Penyebabnya?

“Dari arah barat ke timur, feeder yang semula lewat Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Ir Juanda-Jalan Amarta-Terminal Palur diubah menjadi Jalan Ir Juanda-Jalan Yap Tjwan Bing -Jalan Surya-Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Ir Sutami-Jalan Amarta-Terminal Palur. Jadi tidak melewati bawah Jembatan Jurug.”

Sebagaimana bus BST Koridor 4, feeder Koridor 10 juga tidak singgah di sejumlah selter awal selama pengalihan rute.

“Armada tak lagi berhenti di halte Sari Warna, tambal ban Jonasan, Alfamart Jonasan, Perdana Oli, Boeing Center, Pasar Pucangsawit dan Tugu Adipura Jurug,” urai Yulianto.**