Baca Juga: Kerusuhan Arema vs Persebaya, Mahhfud MD: Tragedi Kanjuruhan Bukan Bentrok Suporter
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Wonogiri Verawati Joko Sutopo mengatakan, pihaknya ingin agar produk kopi dan batik Wonogiri dicintai dan digunakan oleh warga Wonogiri.
Selanjutnya, kedua produk unggulan kabupaten tersebut diharapkan lebih dikenal dan digunakan oleh warga luar Wonogiri.
Baca Juga: Tragedi Bola Kanjuruhan: PSSI Turunkan Tim Investigasi, Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah
"Bagaimana angkringan, cafe kopi dan sebagainya menggunakan kopi Wonogiri agar produk kopi Wonogiri bisa diserap. Kemudian untuk batik, sebenarnya sebelum pandemi sudah banyak lomba. Nah, dalam acara ini akan ada batik carnival. Melihat antusiasmenya bagus, harapan saya akan terus diadakan," ujarnya.
Dia menekankan pentingnya menjaga kualitas, kontinuitas dan keberlanjutan produk.
Dengan demikian, batik maupun kopi Wonogiri akan semakin populer dan sejajar dengan produk-produk lain yang telah terkenal di Indonesia.
Baca Juga: Duel Klasik Liga Inggris Arsenal Vs Tottenham: Tiga Dentuman Meriam London Hancurkan Spurs
Perlu diketahui, tanaman kopi kini dijumpai di 16 kecamatan Kabupaten Wonogiri dengan 41 cafe atau kedai kopi.
Lahan budi daya kopi tercatat mencapai 301 hektare, sedangkan jumlah produksinya mencapai 87 ton per tahun. Di sisi lain ada 21 perajin batik Wonogiri dengan 1.002 orang pembatik yang tersebar di berbagai kecamatan. **
Artikel Terkait
Lavani Vs Tirta Bhagasasi, Duel Ulangan di Final Livoli Divisi 1. Ini Jadwal Pertarungannya
Liga Inggris Liverpool Vs Brighton: Dinodai Hattrick Trossard, The Reds Susah Payah Raih Satu Poin
Liga 1 Dihentikan Sepekan Setelah Tragedi Bola Kanjuruhan Tewaskan 127 Orang
Tragedi Berdarah di Kanjuruhan Malang, PSSI Sanksi Berat Arema
Tragedi Bola Kanjuruhan, Berikut Pernyataan Manajemen Arema FC