Jembatan Penghubung Baturetno - Eromoko Jebol dan Hanyut Diterjang Arus

- Senin, 3 Oktober 2022 | 18:18 WIB
Sejumlah warga berusaha menyelamatkan jembatan sesek Glesungrejo-Eromoko, Kabupaten Wonogiri yang hanyut, Senin (3/10).  (SMSolo/dok)
Sejumlah warga berusaha menyelamatkan jembatan sesek Glesungrejo-Eromoko, Kabupaten Wonogiri yang hanyut, Senin (3/10). (SMSolo/dok)

Wonogiri, suaramerdeka-solo.com - Jembatan yang menghubungkan antara Desa Glesungrejo (Kecamatan Baturetno) dengan Desa Tegalharjo (Kecamatan Eromoko), Kabupaten Wonogiri jebol diterjang arus sungai, Senin (3/10).

Jembatan darurat yang terbuat dari kayu dan bambu itu dibangun setiap musim kemarau tiba agar warga dapat menyeberangi Waduk Gajahmungkur yang mengering.

Kepala Desa Glesungrejo Andi Wirawan mengungkapkan, jembatan tersebut jebol pagi hari setelah daerah hulu sungai diguyur hujan lebat.

Baca Juga: Ditahan Kejari Kasus Bumdes, Suyatno Diusulkan Dihentikan Sementara dari Jabatan Kades Berjo

"Kejadiannya pagi tadi. Untuk kerugian tidak banyak. Nanti ketika air sudah surut, jembatan bisa dikembalikan lagi," katanya.

Dalam video yang beredar, sejumlah warga berusaha mempertahankan jembatan agar tidak hanyut terbawa arus sungai.

Baca Juga: PSSI dan PT LIB Diminta Bertanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan. Ini Kata Sesepuh Pasoepati

Namun arus yang terlalu kuat membuat jembatan patah dan jebol. Mereka berusaha menarik jembatan tersebut ke tepi sungai dengan tambang.

Jembatan sederhana dengan panjang sekitar sepuluh meter itu dibangun oleh warga Glesungrejo, pertengahan September lalu.

Jembatan dibuat agar pengendara sepeda motor dapat menyeberangi dasar Waduk Gajahmungkur yang mengering.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Komentator dan Host BRI Liga 1, Valentino ‘Jebret’ Simanjuntak Mundur

"Jembatan sederhana dipakai warga buat ngarit (mencari rumput)," terangnya.

Perlu diketahui, jembatan itu menghubungkan antara Desa Glesungrejo (Kecamatan Baturetno) dengan Desa Tegalharjo (Kecamatan Eromoko).

Selama musim hujan, jalur Eromoko-Baturetno dengan panjang sekitar dua kilometer tersebut akan tergenang air. Hanya saat kemarau mencapai puncaknya, jalur itu kembali mengering dan bisa dilewati kendaraan.

Baca Juga: Inikah Anak Rizky Billar Hasil Selingkuh dengan Tante-tante Kalibata?

Jalur dengan panjang sekitar dua kilometer itu mampu mempersingkat jarak tempuh. Hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari 7-8 menit dari Eromoko ke Baturetno.

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X