SRAGEN, suaramerdeka-solo.com - Kasus pembunuhan anak oleh ibu kandungnya di Desa Sidoharjo, Sragen membuat geger warga.
Forum Pimpinan Kecamatan Sidoharjo, terdiri Kapolsek Sidoharjo AKP Harno, Camat Agus Tri Pranoto dan Kades Sidoharjo Titik Saptawati kemarin mendatangi lokasi, untuk menenangkan warga.
Berdasarkan keterangan dari saksi Harni (52), dia ditelepon Ami Rahayu, adik korban (Supriyanto) agar Harni dan Soman (59) saksi 2, datang ke rumah Suwarni, ibunya.
Baca Juga: Begini Motif Pembunuhan Anak oleh Ibu Kandungnya di Sragen
Setibanya di rumah Suwarni, kedua saksi diberitahu kalau pelaku (Suwarni) sudah menghabisi Supriyanto, anaknya.
Pelaku meminta bantuan saksi Harni dan Soman untuk membuang jenasah korban di aliran Kali Mungkung, dibelakang rumah korban.
Baca Juga: Pembunuhan di Sragen. Seorang Ibu Tega Habisi Anak Kandungnya Dengan Cangkul dan Batu
Namun kedua saksi menolak, karena ketakukan mereka menghubungi saksi 3 Sukasdi (58) serta warga sekitar. Peristiwa pembunuhan itu selanjutnya dilaporkan ke Polsek Sidoharjo Sragen.
Hasil pemeriksaan sementara diketahui kalau Suwarni diduga jengkel dengan Supriyanto, anaknya. Sehingga anaknya selama beberapa hari tidak diijinkan tidur di dalam rumah.
Baca Juga: Pendaftaran Balon Rektor Resmi Dibuka. Ini Prosedurnya
Korban terpaksa tidur di diteras rumah, dekat sepeda motor Honda Supra Fit AD 5711 NY miliknya.
Disaat tidur lelap itulah, pelaku yang terlanjut pingget (sakit hati) dengan puteranya itu menghantam kepala anaknya dengan batu yang diambil dari dalam rumah, dipukulkan berkali-kali di bagian kepala korban.
Baca Juga: Viral! Video Suporter di Kanjuruhan Minta Polisi Tidak Tembakkan Gas Air Mata Dibalas Bentakan
Karena korban belum meninggal, kemudian pelaku mengambil cangkul dan dipukulkan berkali-kali dibagian kepala dan tubuh korban. Pukulan berkali-kali sampai mata cangkul terlepas dari gagangnya. **
Artikel Terkait
Ditanya Soal Nasdem Usung Anies jadi Capres, Ini Jawaban Menohok Presiden Jokowi
Begini Lirik Mars 'Mengerikan' Aremania yang Jadi Sorotan pasca Tragedi Kanjuruhan
Mataram Empire Sepakat Damai dengan Seluruh Suporter PSS Sleman dan Persis Solo
1.500 Suporter Bola Klaten Gelar Doa Bersama Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Raihan 9 Emas Bawa Solo Juarai Kejurprov Bulutangkis Jawa Tengah 2022