KLATEN, suaramerdeka-solo.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten menjadikan Sungai Poitan di Desa Jagalan, Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah sebagai taman edukasi kebencanaan usia dini.
Sungai Poitan yang meraih juara 3 lomba Komunitas Peduli Sungai (KPS) tingkat Provinsi Jawa Tengah 2022 itu tak hanya menjadi destinasi wisata rekreasi saja, namun juga wisata edukasi kebencanaan.
"Sungai Poitan unik dan punya nilai lebih. Tidak saja jumlah relawan sungai yang banyak, tapi kualitas airnya bagus, sangat cocok untuk edukasi dan membangun jiwa peduli sungai sejak dini," kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten Sri Winoto.
Baca Juga: Unggah Foto Tanpa Make Up, Brisia Jodie Malah Sakit Hati, Kenapa?
Menurutnya, air sungai Poitan sangat jernih karena bersumber mata air langsung. Airnya pun mengalir setiap saat. Hebatnya, relawan Komunitas Peduli Sungai (KPS) sangat banyak, hingga 100 relawan.
Untuk merealisasikan taman Sungai Poitan sebagai wahana edukasi kebencanaan bagi anak-anak usia dini, saat ini, sudah ada 20 instruktur terlatih yang siap untuk mengajarkan edukasi kebencanaan.
Baca Juga: Usai Gunduli Guam, Timnas U17 Indonesia Tumbangkan UEA. Arkhan Kaka Jadi Bintangnya
"TK Aisyiyah dan TK Pertiwi setempat diajak ke sungai Poitan, untuk diperkenalkan dengan upaya pengurangan risiko bencana seperti banjir, sampah, peduli sungai, erupsi, gempa bumi, tanah longsor sampai bencana angin ribut, juga kebakaran. Instruktur di BPBD mendampingi di lapangan,’’ ujar Sri Winoto.
Diharapkan, taman edukasi sungai Poitan menjadi langkah awal dalam mendorong kepedulian masyarakat terhadap sungai. Nantinya, banyak pihak akan dilibatkan, karena Pemerintah tidak bisa sendiri menjaga sungai.
Baca Juga: Polisi Panggil Lima Saksi Kasus Tewasnya Karyawan Pabrik Kertas PT Prima Paper Indonesia Wonogiri
Menggugah kepedulian pada harus melibatkan masyarakat. Di Sungai Poitan juga ada komunitas Mama Cantik Arisan Pinggir Kali atau Macan Arli. Mereka berkumpul di taman sungai, bersih-bersih sambil arisan, setiap Sabtu sore.
"Menurut saya kegiatan seperti itu sangat bagus. Ke depan, kurikulum peduli sungai bisa dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Program ini yang terus kami dorong,’’ tegas Sri Winoto. **
Artikel Terkait
Peringati Hari Air Sedunia, Menuang Eco Enzyme ke Sungai Poitan
Tragedi Kanjuruhan, Iwan Fals Rilis Lagu Memilukan. Begini Lirik Lagu yang Menyayat Hati Tersebut
Chelsea vs AC Milan: Gilas Rossoneri 3-0, Potter Membuat Lompatan
Bakal Terima Dana Bansos BBM Pemkot Solo Rp 600 Ribu/Orang, 19.000 Calon Penerima Diverifikasi
Nasibnya Ditangan Jaksa, Ferdy Sambo Minta Maaf ke Orang Tua Brigadir J
Polisi Ungkap Hasil Visum Lesti Kejora, Ini Hasilnya