BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Pendaki Merbabu diminta mewaspadai cuaca ekstrem di masa pancaroba ini. Pasalnya, hujan badai kerap terjadi di kawasan puncak, termasuk padang sabana Gunung Merbabu.
Kasubag TU Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Johan Setiawan mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi di puncak Merbabu. Sebab, di masa peralihan musim ini, cuaca ekstrem kerap menyambangi Merbabu.
Bahkan hujan deras tanpa didahului tanda-tanda, juga kerap terjadi. Sehingga pendaki diminta menyiapkan diri sebaik mungkin.
Baca Juga: Pendaki Gunung Merbabu asal Cengkareng Tewas. Ini Penyebabnya
“Pada masa pancaroba, kondisinya ya seperti layaknya gunung lainnya. Jadi bisa terjadi hujan lebat. Hujan terus, nanti reda sebentar, hujan lagi, ditambah kabut tebal,” katanya, Senin (17/10).
Karena itu, pendaki harus senantiasa waspada, terutama cuaca pada malam hari. Para pendaki perlu menyiapkan perlengkapan pribadi sesuai standar. Terutama untuk menjaga kehangatan tubuh.
Juga harus siapkan jas hujan yang bisa dipakai saat hujan agar pakaian tetap kering.
Baca Juga: Waduh! Ada Begal di Jalur Pendakian Merbabu?
“Yang lebih penting, pendaki harus bisa mengukur kondisi tubuhnya sendiri. Kalau memang tidak fit, jangan paksakan diri melakukan pendakian. Sebab di saat cuaca ekstrem ini, pendaki bisa terkena hipotermia,” jelas Johan.
Dari catatan suaramerdeka-solo.com, kasus kematian pendaki Merbabu belum lama ini dialami Andreas Jonson (35).
Artikel Terkait
Tungguk Tembakau, Tandai Panen Tembakau di Lereng Merapi- Merbabu
Wow... Ternyata Ada Situs Purbakala di Puncak Gunung Merbabu
Antisipasi Kebakaran di Gunung Merbabu, BTNGMb Buat Sekat Bakar
Viral, Video Muda-Mudi Berciuman di Tepi Waduk. Lokasinya Waduk Delingan?
Delapan Bakal Calon Rektor UNS Solo Adu Visi Misi
Lokasi Video Muda-Mudi Mesum Dipastikan di Pinggir Waduk Delingan