Rencana Tiket BST Berbayar, Operator BST Masih Sulit Bedakan Penumpang

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 08:05 WIB
   Penumpang naik bus Batik Solo Trans (BST) di Jalan Slamet Riyadi Solo.  (SMSolo/Yoma Times Suryadi)
Penumpang naik bus Batik Solo Trans (BST) di Jalan Slamet Riyadi Solo. (SMSolo/Yoma Times Suryadi)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Manajemen PT Bengawan Solo Trans selaku operator bus Batik Solo Trans (BST) mengaku sulit membedakan kategori penumpang moda transportasi massal tersebut.

Pembedaan penumpang BST ini diperlukan seiring rencana pemberlakuan tiket berbayar bagi penumpang kategori umum per 31 Oktober.

“Rencana pembayarannya harus pakai e-money. Kami tidak terima pembayaran cash. Tapi model pembayaran dengan kartu itu belum bisa mengidentifikasi penumpang tersebut termasuk kategori pelajar atau umum,” beber Direktur Utama PT Bengawan Solo Trans, Sri Sadadmojo.

Baca Juga: Badan POM Tarik Lima Obat Sirup dari Peredaran. Ini Daftarnya

Padahal, lanjut dia, berdasarkan sosialisasi yang diterima operator BST pemerintah pusat hanya menggratiskan tiket angkutan umum itu bagi pelajar, lansia dan difabel.

“Informasi tentang ketentuan yang lain masih belum kami terima. Untuk penumpang pelajar juga belum ada arahan resmi. Kami tunggu dulu saja, mungkin dalam waktu dekat ada sosialisasi terkait kebijakan ini.”

Baca Juga: Seorang Anak Wonogiri Dikabarkan Meninggal karena Gagal Ginjal Akut

Saat ini, alat penerima pembayaran tiket yang terpasang di BST sudah mengakomodasi kartu e-money dari Bank Mandiri, BNI, BRI dan BCA.

“Selain itu juga bisa dibayar melalui aplikasi Teman Bus,” kata Sadad.

Manajemen PT Transportasi Global Mandiri selaku operator angkutan pengumpan (feeder) BST juga belum bisa membedakan penumpang mereka lewat alat penerima pembayaran e-money.

Baca Juga: Tujuh Tim Putra dan Enam Putri Bakal Duel di Proliga 2023. Berikut Daftar Timnya

“Untuk klasifikasi penumpang lansia, kami belum dapat kejelasan dari kementerian, termasuk bagaimana nantinya cara membedakan penumpang untuk pelaporan di dashboard. Misal sehari dapat 5.000 penumpang, yang termasuk lansia berapa, penumpang umum berapa dan pelajar berapa? Ini yang agak merepotkan,” terang Project Manager PT Transportasi Global Mandiri, Suyanta. ** 

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X