Anak Wonogiri yang Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut, Sempat Dirawat 21 Hari di Yogyakarta

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 17:27 WIB
Seorang anak di Kabupaten Wonogiri dikabarkan meninggal akibat ginjal akut.  (Ilustrasi Pixabay )
Seorang anak di Kabupaten Wonogiri dikabarkan meninggal akibat ginjal akut. (Ilustrasi Pixabay )

Wonogiri, suaramerdeka-solo.com - Seorang anak asal Kabupaten Wonogiri yang meninggal dunia karena gagal ginjal akut, sempat dirawat 21 hari di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Namun nyawa anak tersebut tidak tertolong, sehingga meninggal dunia 21 September yang lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri Setyarini mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan tim setelah menerima informasi adanya anak Wonogiri yang meninggal dunia karena gagal ginjal akut.

Baca Juga: Seorang Anak Wonogiri Dikabarkan Meninggal karena Gagal Ginjal Akut

Informasi yang diperoleh menyatakan, anak tersebut memang warga Wonogiri. Tetapi dia tidak merinci identitas sang anak.

Menurut penelusuran tim Dinkes, anak tersebut sebelumnya sempat mengalami demam, batuk, pilek, dan muncul gangguan kencing.

"Gangguan kencing itu gejala khas dari gagal ginjal akut," jelas Setyarini, Jumat (21/10).

Anak yang usianya di bawah tujuh tahun tersebut sempat diperiksakan ke salah satu dokter umum di Wonogiri. Karena tidak kunjung membaik, dia kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Wonogiri.

Baca Juga: Ribuan Orang Ikuti Kirab Hari Santri di Kismantoro Wonogiri

"Di rumah sakit Wonogiri cuma satu setengah hari. Setelah itu dirujuk ke RSUP Dr Sardjito," katanya.

Pasien sempat dirawat selama 21 hari di rumah sakit tersebut hingga meninggal dunia tanggal 21 September lalu. Adapun Dinkes Wonogiri baru menerima informasi tersebut, Kamis (20/10).

Tim juga menghimpun informasi kepada pihak keluarga. Namun sang ibu lupa obat apa yang diberikan kepada anaknya. Adapun bekas obatnya juga sudah dibuang.

Baca Juga: Wonogiri Alokasikan Rp9 Miliar untuk Seragam Sekolah Gratis

Setyarini meminta masyarakat untuk tidak panik. Pemerintah saat ini masih meneliti dan menyelidiki penyakit yang membuat gempar tersebut.

Dia menyarankan agar anak dikompres, diperiksakan ke Puskesmas atau dokter bila menderita demam. Pihaknya berpesan agar anak tidak diberi obat asal-asalan.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Guru P3K di Wonogiri Cabuli Anak SMP Hingga Ngidam

Selasa, 7 Maret 2023 | 20:44 WIB
X