KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Hujan adalah berkah. Rahmat dari Tuhan, yang membasahi bumi sehingga tak kering. Karena itu, datangnya hujan harus disambut dengan suka cita.
Dan itu yang dilakukan warga Dusun Serut, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten. Mereka menggelar Serut Podomoro Festival, yang dikonsep sebagai festival kegembiraan menyambut datangnya hujan, lewat berbagai pertunjukan seni.
Dihelat selama sepekan, 23-30 Oktober 2022, festival itu juga diharapkan menjadi "pengingat" tentang harmonisasi antara alam dan manusia.
Baca Juga: Ratusan THL Di Kabupaten Sukoharjo Ditolak Aplikasi BKN, Begini Nasibnya Terkini
Minggu (23/10), pembukaan festival dilakukan lewat umbul donga, kirab budaya dan pentas seni, yang digelar di area persawahan Dusun Serut.
Kegiatan itu melibatkan masyarakat setempat, serta sejumlah seniman dari berbagai komunitas, termasuk dari kalangan akademisi.
Baca Juga: Larangan Beri Resep Obat Sirup untuk Anak, Pemkab Sragen Keluarkan SE tentang GGAPA
Hujan yang sempat mengguyur kawasan itu beberapa saat sebelum acara dimulai, seolah menjadi peneguh, bahwa apa yang dilakukan warga memang bentuk kegembiraan dengan datangnya musim penghujan.
Agus Acong, salah satu inisiator Serut Podomoro Festival mengatakan, festival menyambut hujan itu didasari kesadaran bahwa manusia dan alam yang menyediakan bahan pangan untuk kehidupan, harus hidup secara harmonis.
Baca Juga: Penusuk Bocah di Cimahi Dikabarkan telah Ditangkap
"Harmonisasi itu digambarkan lewat sayur podomoro, atau lebih dikenal dengan sayur lodeh. Sayur sederhana, yang dengan makan itu saja sudah mengenyangkan. Tidak perlu rakus, sampai merusak alam, hanya sekadar untuk mencukupi nafkah manusia," katanya.
Serut Podomoro Festival, lanjut Agus, juga membangkitkan potensi seni budaya yang dimiliki masyarakat. "Di Ngringo ini banyak seniman, akademisi di bidang seni, pelaku seni. Tapi selama ini belum ada festival untuk mewadahi potensi itu," imbuhnya.
Baca Juga: Southampton Vs Arsenal: Armstrong Tahan Perburuan Poin Penuh Meriam London
Budiatno Hendratno, juga inisiator festival menambahkan, event tersebut diharapkan bisa digelar rutin setiap tahun.
"Selama sepekan, akan ada berbagai pentas seni budaya di festival ini. Baik pentas musik, tari kontemporer, hingga workshop seni dan bazar," imbuhnya. **
Artikel Terkait
Rayakan Hari Santri, Ponpes Al Huda Doglo Kirab Budaya di Lereng Merapi-Merbabu
Geger Gagal Ginjal Akut, Menkes: Hari Ini 26 Vial Obat Tiba di Indonesia
Sekolah Para Orang Tua, 31 Peserta School For Parent CMC Diwisuda
Parade Merapi-Merbabu, Ajang Pentas Pelaku Seni di Lereng Gunung
Begini Tampang Garang Honda CBR250RR Terbaru dan Baderol Harganya