Proyek Tol Solo-Jogja: Warga Keluhkan Penutupan Jalan di Dukuh Kliteh Boyolali

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Masyarakat di Desa Jatirejo, Kecamatan Sawit, Boyolali dan sekitarnya mengeluhkan penutupan jalan utama Karangduren-Pengging ruas Dukuh Kliteh, Jatirejo.

Pasalnya, jalur utama menuju Jalan Raya Solo-Jogja ditutup total untuk proyek tol Solo-Jogja.

Penutupan dilakukan lantaran jalan di bawah terowongan tol tersebut dikeruk. Nantinya, jalan di bawah terowongan hingga 100 meter ke arah barat akan dicor.

Baca Juga: Tergusur Tol Solo- Jogja, Mapolsek Banyudono Boyolali akan Pindah. Ini Lokasinya yang Baru

Guna mempermudah pengecoran, jalan pun terpaksa ditutup total dan dialihkan lewat jalur lain.

Selain memasang portal portabel di pertigaan, di sebelah lokasi pekerjaan jalan juga ditutup rapat dengan menggunakan seng galvalum.

Akibatnya, tak sedikit pengendara motor yang kecele lantaran tak bisa melintas.

Kusnadi, warga Sawit mengaku, kerap mendengar keluh kesah warga sekitar. Warga jengkel dengan pelaksana proyek tol itu. Bagaimana tidak, warga yang sebelumnya mengeluh tentang kondisi jalan tak langsung ditanggapi.

Baca Juga: Hati-hati! Dampak Proyek Tol Solo - Jogja, Jalan di Dukuh Kliteh, Jatirejo Boyolali Licin dan Rawan Laka

“Jalan licin saat hujan hingga mengakibatkan sejumlah pengendara motor terjatuh. Protes tak digubris, baru setelah diberitakan media, ada tindakan pengurukan,” katanya, Selasa (25/10).

Namun persoalan belum selesai karena kini jalan malah ditutup.

Hal itu jelas menyulitkan warga. Terutama petani yang punya sawah di sebelah barat proyek tol. Warga harus memutar sejauh 5 kilometer melalui Desa Guwokajen untuk menuju sawahnya.

“Warga yang akan ke Kartasura atau Klaten pun harus memutar pula,” tutur Kusnadi.

Baca Juga: Tol Solo-Jogja: Izin Pelepasan Tanah Kas Desa Turun, Jembungan Siap- siap Cari Pengganti

Hal senada juga diungkapkan, Wardi, warga Desa Jipangan Kecamatan Banyudono yang biasa melintas jalan Kliteh. Kini dia harus memutar jauh selama ada proyek itu.