Tergusur Tol Solo-Jogja, Keluarga Fitri Huni Rumah Sewa Sambil Tunggu Dibangunkan Tempat Tinggal

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Masih ingat problem rumah milik almarhumah Suwati di Dukuh Klinggen Desa Guwokajen Kecamatan Sawit, Boyolali yang terkepung proyek tol Solo-Jogja?

Ya, kini upaya memindahkan penghuni rumah itu pun sudah menemui titik terang.

Seluruh penghuni rumah itu, yaitu Fitri dan keluarganya, serta Sri Dalminah, kini sudah dipindahkan ke sebuah rumah kontrakan di Dukuh Kendal Gede, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit.

Biaya kontrak ditanggung sepenuhnya Pemkab Boyolali.

Baca Juga: Proyek Tol Solo-Jogja: Warga Keluhkan Penutupan Jalan di Dukuh Kliteh Boyolali

“Iya, kami sekeluarga sudah pindah ke sini (rumah kontrakan) sejak Jumat (21/10) lalu,” ujar Fitri, Selasa (25/10).

Fitri adalah keponakan almarhumah Suwati. Dia dan keluarganya selama ini merawat Sri Dalminah, salah seorang anak almarhumah Suwati.

Kondisi Sri Dalminah sangat mengenaskan, karena mengalami kebutaan dan depresi. Praktis semua kebutuhannya dicukupi dan tergantung pada Fitri.

Menurut Fitri, dia dan keluarganya ditempatkan di rumah kontrakan selama setahun. Penempatan itu sembari menunggu pembangunan rumah yang saat ini dibangun bersama Pemerintah Desa Guwokajen dan Pemkab Boyolali, serta Baznas Boyolali.

Baca Juga: Tol Solo-Yogya: Warga Dukuh Klinggen Tuntut Ganti Rugi Dibayar Lebih Dahulu

Hanya saja, dia mengaku tidak tahu mengenai status kepemilikan rumah itu nantinya.

“Ya, katanya rumah masih dibangun. Namun kami belum tahu nanti apakah harus membeli dengan subsidi atau bagaimana,” tutur Fitri.

Disinggung uang ganti rugi (UGR) untuk rumah yang sebelumnya ditempati bersama Sri Dalminah, informasinya rumah dan tanah itu mendapat UGR sebesar Rp 494 juta.

UGR tersebut sesuai ketentuan dibagi empat orang yang merupakan ahli waris atau anak almarhumah Suwati.

Baca Juga: Proyek Tol Solo Yogya, 6 Bidang Tanah di Dukuh Klinggen, Boyolali Belum Dibayar