Ini Pesan Menpora di Penutupan Festival Pelajar Nusantara

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Para pelajar diminta senantiasa merawat kebhinekaan, yang menjadi dasar bagi persatuan bangsa Indonesia. Mereka juga diimbau menghindari penyalahgunaan narkoba dan mewaspadai aksi terorisme.

“Sebagai penerus bangsa, pelajar harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kita harus selalu ingat bahwa kita berasal dari latar belakang yang berbeda. Kita tidak boleh lelah merawat persatuan dan kebhinekaan ini,” tegas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali usai menutup Festival Pelajar Nusantara 2022 di Stadion Manahan Solo, Senin (31/10/2022).

Baca Juga: Anak Buah Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan Dipecat!

Zainudin juga berpesan agar pelajar membentengi diri dari pengaruh buruk, seperti penyalahgunaan narkoba dan aksi terorisme.

“Kita jaga pelajar kita, mumpung mereka masih dalam usia-usia muda. Kita harus jaga betul agar mereka terhindar dari perilaku-perilaku negatif yang bisa merusak bangsa ini.”

Baca Juga: Jebakan Tikus Listrik di Sragen Kembali Memakan Korban, Sukardi Jadi Korban ke-24

Festival yang diselenggarakan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) ini berlangsung di 67 satuan kerja institusi tersebut pada 23-27 Oktober.

Acara penutupan Festival Pelajar Nusantara 2022 di Stadion Manahan diikuti sekitar 22 ribu pelajar setingkat SMP dan SMA dari seluruh Indonesia, secara daring maupun luring.

Baca Juga: Innalillahi ....Giyarto Wakil Ketua DPRD Sukoharjo Meninggal Dunia

“Lembaga penyiaran juga berperan dalam menyampaikan informasi-informasi positif, yang membangkitkan rasa optimisme, khususnya di kalangan pelajar,” tegas Zainudin.

Kepala Nasional Penanggulangan terorisme (BNPT) Boy Rafli dalam acara yang sama mengatakan, saat ini media sosial berperan penting dalam perkembangan psikologis kaum muda.

Baca Juga: Soal KLB PSSI, Menpora Zainudin Amali Tegaskan Pemerintah Tak Intervensi

”Kami membangun semacam entitas duta damai di kalangan pelajar. Kami sangat mengapresiasi sekolah-sekolah yang membuat konten positif berisi narasi toleransi dan perdamaian,” terang dia.

Sementara itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpesan agar para pelajar menghindari pernikahan dini. “Itu jadi salah satu concern Pemprov karena angka pernikahan dini tergolong tinggi,” jelas Ganjar. **