SOLO, suaramerdeka-solo.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo wanti-wanti kepada para pelajar untuk menghindari pernikahan dini demi masa depan yang lebih baik.
Menurut Ganjar, angka pernikahan dini di Jawa Tengah cukup memprihatinkan. Sebab setiap tahun terjadi peningkatan.
“Saya kampanyekan agar anak muda menyiapkan masa depan mereka lebih baik. Saya kampanyekan ‘aja kawin bocah’ supaya pernikahan dini pada usia anak bisa dikurangi,” tegas Ganjar dalam penutupan Festival Pelajar Nusantara 2022 di Stadion Manahan Solo, Senin (31/10/2022).
Baca Juga: Ide Jokowi Ketum PDIP 2024, Ganjar: Itu Ide Kengawuran Orang yang Tidak Mengerti PDIP
Ganjar menekankan, seluruh pihak perlu memperluas ruang kreativitas bagi anak. Sehingga mereka bisa merasa merdeka dalam belajar.
Terkait banyaknya kasus pernikahan dini, Ganjar mengakui jika masalah itu sulit dipantau. Apalagi tidak sedikit anak yang menikah dini tidak melapor ke instansi berwenang.
“Tapi dari data kasar yang dilaporkan kepada saya, selalu ada peningkatan. Makanya kami minta agar mereka mengkampanyekan (agar tidak menikah dini) untuk kelompoknya sendiri (anak muda),” tegas Ganjar.
Baca Juga: Kemesraan RK dan Ganjar di Solo, Pertanda Bersanding dalam Pencapresan?
Merujuk data Pemprov Jawa Tengah, angka pernikahan dini pada tahun 2019 sebanyak 3.726 kasus. Adapun pada 2020 jumlahnya meningkat menjadi 11.301 kasus dan kembali bertambah pada 2021 menjadi 11.686 kasus.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, juga mengakui jika pernikahan dini menjadi problem bagi Pemkot.
“Pemicunya banyak. Selain faktor ekonomi, pandemi Covid-19 juga menjadi penyebab peningkatan pernikahan dini,” kata Gibran.**
Artikel Terkait
Anak Buah Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan Dipecat!
Ini Pesan Menpora di Penutupan Festival Pelajar Nusantara
Lee Ji Han 'Produce 101 Season 2' Jadi Korban Tragedi Halloween Itaewon
Didukung Golkar Jadi Cagub Jateng 2024, Gibran Mengaku Tak Tahu
Bharada E Sebut Kesaksian Susi Banyak Bohongnya, Hakim Minta Susi Dihadirkan Setiap Sidang
Tetap Sehat Bersama Kanker? Ini yang Digelar Komunitas Penyintas Kanker Payudara Klaten