WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Ratusan warga anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri kini membudidayakan jahe dan lengkuas (laos) dengan memanfaatkan pekarangan.
Program tersebut diikuti sekitar 130 anggota KWT Desa Ngadirojo Kidul.
Hasil budi daya mereka siap ditampung oleh pabrik jamu dan produk herbal, Combiphar. Adapun empon-empon yang diserap pabrik tersebut adalah yang sudah dipotong dan dikeringkan dalam bentuk simplisia.
Baca Juga: Gibran Coret Anggaran Pengadaan Mobil Listrik bagi Pejabat, Menentang Kebijakan Jokowi?
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonogiri Verawati Joko Sutopo mengaku bahagia melihat kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara Combiphar dan KWT di Desa Ngadirojo Kidul dan Gedong, Kecamatan Ngadirojo.
"Semoga kerja sama ini terus berlanjut. Butuh komitmen bersama, terutama profesionalisme kawan-kawan KWT untuk menjaga kualitas dan kuantitas produk sehingga dapat mewujudkan KWT Ngadirojo yg lebih sejahtera," harapnya saat panen raya jahe dan lengkuas di Dusun Niru Kulon, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Rabu (2/11).
Baca Juga: Ini Deretan Motor-motor yang Sudah Disuntik Mati tetapi Jadi Buruan dan Harganya Selangit
Panen raya jahe dan lengkuas itu juga dihadiri Bupati Wonogiri Joko 'Jekek' Sutopo, kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Wonogiri Baroto Eko Pujanto, pemerintah desa dan kecamatan setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Alexandra Bastedo, Vice President Corporate Communication and Corporate Development Combiphar mengatakan, mereka didorong membudidayakan jahe dan lengkuas karena merupakan bahan utama produk jamu dan herbal perusahaan tersebut.
Baca Juga: Pria Bunuh Anak dan Aniaya Istri di Depok, Ini Alasan Tersangka
"Budi daya jahe dan lengkuas ini memanfaatkan pekarangan, bisa ditanam di dalam polibag," katanya.
Setelah dipanen, jahe dan lengkuas tersebut dipotong-potong lalu dikeringkan menjadi simplisia.
Baca Juga: Viral, Video Guru Tampar Siswa Diduga di Boyolali. Disdikbud Bakal Klarifikasi
"Hasilnya bisa kami beli dengan harga di atas harga pasaran. Tentunya dengan standar kualitas yang sesuai," ujarnya.
Pihaknya juga menyediakan bangunan untuk menyimpan dan mengeringkan empon-empon milik KWT tersebut.
Artikel Terkait
Duel Indomaret Vs BIN Samator Bakal Buka Final Four Livoli Divisi Utama 2022
Diduga Regulator Bocor, Dapur dan Kandang Ternak di Klego, Boyolali Terbakar
Ini Besaran Pembuatan SIM Berdasarkan Telegram Kapolri Terbaru
Iwan Bule: Cukup Saya yang Mundur, Shin Tae-yong Jangan
AC Milan Atau Salzburg yang Terpental ? Berikut Jadwal Liga Champions Dini Hari Nanti
Catat! Ini Agenda Besar di Kota Solo Selama November 2022
Pemkab Karanganyar akan Tata THL Sesuai Kompetensi