Ki Gondo Wartoyo Sumringah, 23 Anak Ikuti Festival Dalang Bocah

- Minggu, 6 November 2022 | 17:04 WIB
Seorang peserta tampil dalam festival dalang bocah di  Kecamatan Nogosari, Boyolali. (SMSolo/dok)
Seorang peserta tampil dalam festival dalang bocah di Kecamatan Nogosari, Boyolali. (SMSolo/dok)

Boyolali, suaramerdeka-solo.com - Dalang Ki Gondo Wartoyo memiliki kepedulian luar biasa terhadap kelestarian seni budaya Wayang Kulit.

Ya, pendiri Sedulur Ki Wartoyo Langgeng (SKWL) Nusantara itu membuat acara Festival dalang bocah di rumahnya, Dukuh Bulu Desa Tegalgiri Kecamatan Nogosari, Boyolali. Festival itu sekaligus untuk memperingati hari wayang sedunia.

Tercatat sebanyak 23 dalang bocah mengikuti Festival yang diselenggarakan Sabtu-Minggu (5-6/11) tersebut.

Baca Juga: Wakili Jateng di Festival Dalang Anak Nasional, Ini Rutinitas Siswa SD Muhammadiyah 1

Peserta tak hanya dari Jawa Tengah, namun juga dari daerah lain. Sejumlah dalang cilik dari Jogja dan Jawa Timur juga turut ambil bagian dalam acara tersebut.

Ki Gondo Wartoyo mengaku sengaja menggelar acara ini sebagai kecintaannya terhadap seni budaya tradisi asli Indonesia.

"Kami berharap, dengan Festival dalang bocah ini, seni budaya wayang semakin dicintai dan tetap di hati warga masyarakat. Seni Wayang Kulit semakin berkembang dan jaya," katanya sumringah, Minggu (6/11).

Baca Juga: Job Manggung Mulai Mengalir, Dalang Wayang Kulit Lega

Dia mengaku uang yang dia keluarkan tak ada apa-apanya ketimbang kebanggaannya terhadap para dalang bocah yang tampil di acara tersebut. Ki Gondo pun tak bisa menghitung lagi berapa dana yang dia keluarkan untuk menggelar kegiatan itu.

Baginya, potensi regenerasi dalang di Indonesia luar biasa. Meski usianya masih belia, namun penampilan seluruh peserta Festival dalang bocah ini cukup mengagumkan.

"Baik dalam hal suluk maupun kelihaiannya sabet atau memainkan wayang," tuturnya.

Baca Juga: Wayangan HUT Ke-71 DPRD Boyolali, Ini Daftar Sepuluh Dalang yang Pentas Virtual

Terlebih lagi, peserta Festival datang tak hanya berasal dari Boyolali, Pati, Semarang dan Solo (Jawa Tengah). Peserta dari Gunung Kidul, Pacitan, hingga Madiun, Jawa Timur, cukup antusias dalam mengikuti acara itu.

Pada Festival itu, setiap dalang cilik diberi waktu maksimal 35 menit untuk menampilkan lakon wayang pilihan mereka.

" Saya lega. Ternyata potensi dalang cilik di Indonesia sangat banyak. Jadi tak khawatir seni tradisional Wayang Kulit ini akan punah dalam 50 tahun ke depan," tutur Ki Gondo.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PDIP Boyolali Target Raih 41 Kursi DPRD

Senin, 20 Maret 2023 | 15:02 WIB
X