Banjir dan Longsor Melanda Paranggupito Wonogiri. Tak Ada Laporan Korban Jiwa

WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa titik di Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Sabtu malam (5/11).

Banjir membuat sejumlah rumah tergenang air dan akses menuju obyek wisata Pantai Nampu terputus beberapa jam.

Banjir terjadi di Dusun Guntur (Desa Gunturharjo), Dusun Ngasem dan Kloposari (Desa Paranggupito), Desa Gudangharjo, Desa Johunut dan Desa Sambiharjo.

Baca Juga: Penambang Pasir Diminta Waspada Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi

Adapun tanah longsor atau amblas antara lain terjadi di Dusun Plawon (Desa Gunturharjo) dan Dusun Sawit (Desa Paranggupito).

Camat Paranggupito Catur Susilo Prono mengatakan, banjir disebabkan hujan lebat dan luweng (saluran bawah tanah) yang tersumbat. Sebagian besar banjir kini telah surut. Hanya banjir di Dusun Gunturharjo yang bertahan hingga Minggu siang.

"Sampai siang ini, yang masih ada genangannya cuma di Dusun Guntur," katanya, Minggu (6/11).

Adapun longsor yang terjadi di Dusun Plawon, Desa Gunturharjo menimpa sebidang pekarangan milik warga. Panjang longsoran sekitar 30 meter.

Baca Juga: Luweng Tersumbat, Beberapa Titik di Pracimantoro Terendam Banjir

"Tidak ada korban jiwa. Kalau kerugian masih kami hitung," ujarnya.

Kepala Dusun Gunturharjo Widhi Hartono mengungkapkan, banjir sempat menutup akses menuju obyek wisata Pantai Nampu. Beberapa rumah juga ikut terendam banjir.

"Banjir terjadi sekitar pukul 23.45 WIB. Ada 13 rumah yang terendam, ketinggian banjir sekitar 30-40 sentimeter," katanya.

Hingga Minggu siang, tujuh rumah masih terendam banjir. Sebanyak 14 sapi dan puluhan kambing terpaksa diungsikan.

Baca Juga: Hujan Deras, Banjir Rusak Sebuah Rumah di Kemusu

Di sisi lain, akses menuju Pantai Nampu juga masih terendam banjir. Alhasil, para wisatawan untuk sementara diarahkan melewati jalur alternatif.