Tuding Truk Tanah Urug Merusak Jalan, Warga Wedi Mengadu ke Dewan

- Senin, 7 November 2022 | 09:05 WIB
Warga menyampaikan aspirasi pada reses anggota DPRD Klaten Heri Wibawa di Pendapa Yayasan Mustofa Kemal, Kalitengah, Wedi, Klaten.  (SMSolo/Merawati Sunantri)
Warga menyampaikan aspirasi pada reses anggota DPRD Klaten Heri Wibawa di Pendapa Yayasan Mustofa Kemal, Kalitengah, Wedi, Klaten. (SMSolo/Merawati Sunantri)

KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Warga mengeluhkan kondisi jalan rusak di wilayah Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Mereka menuding truk-truk pengangkut tanah urug yang mondar-mendir menjadi penyebab rusaknya jalan itu.

Warga mengadukan kondisi tersebut kepada Heri Wibawa, anggota DPRD Klaten dari Fraksi Golkar yang menjalani reses dengan menyerap masukan masyarakat di Pendapa Mustofa Kemal Desa Kalitengah Kecamatan Wedi, Klaten, Minggu (6/11/2022) sore.

‘’Banyak warga yang mengeluhkan jalan-jalan di Kecamatan Wedi rusak akibat truk pengangkut tambang tanah urug yang wira wiri setiap hari,’’ kata Heri Wibawa.

Baca Juga: Jalan Penghubung Desa Basuhan-Wonodadi Wonogiri Rampung 100 Persen

Truk-truk tersebut melewati jalan yang sebenarnya tidak diperuntukkan bagi pengangkut bahan tambang, sesuai yang telah ditentukan Dinas Perhubungan.

‘’Harapan masyarakat agar jalan yang rusak segera diperbaiki dan ditertibkan masalah pengangkutan tambang uruk agar tak semakin banyak jalan yang rusak,’’ ungkap Heri.

Pertemuan reses tersebut dihadiri lebih dari 100 orang dari daerah Wedi dan desa lain di wilayah Dapil 1 Klaten. Sebagian mengeluhkan masalah jalan rusak.

Baca Juga: Awas! Ini Daftar Jalan Tol yang Terapkan ELTE untuk Overspeed dan Overload

‘’Masalah lain yang dikeluhkan adalah pembangunan bidang pertanian masih belum keberpihakan pada petani, langkanya pupuk, harga gabah yang tidak stabil,’’ ujar dia.

Selain itu, ada yang menyampaikan pengalaman membudidayakan produk unggulan beras rojolele srinuk yang kualitasnya masih kurang bagus, sehingga butuh bimbingan.

Masalah pengelolaan sampah yang belum maksimal juga menjadi perhatian peserta reses. Masih banyak sampah yang belum dipilah dan kesannya hanya ditimbun.

Baca Juga: Dilalui Truk Pasir, Jembatan Pentur di Boyolali Ambrol

Ada juga yang menyampaikan soal pemihakan dana aspirasi di kelurahan yang tidak bisa dicairkan, karena teradang aturan.

‘’Banyak masyarakat mengeluhkan adanya perbedaan antara desa dan kelurahan,’’ tegas Heri.

Usai mendapatkan banyak aspirasi dari masyarakat, Heri pun memberikan penjelasan sesuai bidang tugasnya. Mengenai masukan-masukan di luar bidang tugasnya, akan disampaikan kepada yang berwenang.**

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Puluhan Karyawan Alfamart Klaten Ikuti Donor Darah

Selasa, 14 Maret 2023 | 11:15 WIB
X