KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Terjangkit HIV menjadi momok bagi sebagian besar orang. Bahkan ada stigma buruk bila tertular HIV.
Meski demikian, ratusan orang bisa hidup bahagia berdamai dengan virus yang menyerang kekebalan tubuh itu.
Salah satunya dialami A (30), penderita warga Kecamatan Ceper, Klaten. Istri dan anak perempuannya juga positif HIV, namun kondisi mereka semua sehat. Keluarga kecil ini juga terlihat kompak dan bersemangat, meski mereka harus mengkonsumsi obat setiap hari.
Baca Juga: Kasus HIV AIDS Di Klaten Capai 1.171 Kasus, Perilaku Seks Sehat Solusi Terbaik
‘’Saya ketahuan terinfeksi HIV tahun 2014, setelah istri pertama saya meninggal. Tapi sebelum ketahuan, saya dekat istri kedua saya. Saat sama-sama dites ternyata istri juga kena, anak saya juga,’’ kata A.
Dia menceritakan awal keluarganya terdeteksi terinfeksi HIV, di sela-sela penyerahan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) dari Kementerian Sosial RI di Gedung paripurna DPRD Klaten, Minggu (7/11/2022).
‘’Kami sudah menjalani hidup dengan bahagia. Setiap bulan, saya ambil obat di Balkesmas, kalau anak dan istri saya di di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, dua bulan sekali. Alhamdulillah semuanya sehat,’’ ujar dia.
Baca Juga: 20 Anak dengan HIV/AIDS Terima Bantuan dari KPA Klaten dan Polres Klaten
Dia mengaku sangat senang, Orang Dengan HIV (ODHIV) mendapatkan perhatian dari Kemensos dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten, dengan bantuan modal usaha dan bantuan nutrisi dan perlengkapan sekolah untuk anak-anak.
‘’Alhamdulillah, senang sekali. Saya dapat bebek dan ayam, anak dapat keperluan sekolah, istri saya dapat tabung gas elpiji yang bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Sehari-hari, istri jualan gas elpiji dan saya ternak, jadi dapat tambahan modal,’’ imbuh dia.
Suka cita juga dirasakan N, wanita warga Pedan yang mendapatkan bantuan modal usaha warung dan makanan di rumahnya. Sejak pandemi, wanita yang sebelumnya hanya mengasuh anak itu mulai usaha kecil-kecilan di rumah.
Baca Juga: Ketua PKR Tuntas Subagyo Sumbang TV hingga Alat Rumah Tangga untuk Anak-anak dengan HIV/AIDS di Solo
‘’Senang dapat bantuan untuk nambah dagangan usaha warung di rumah. Sudah setahun, jualan kelontong dan makanan pesanan, semoga bisa untuk menopang kebutuhan keluarga,’’ ujar ibu satu anak itu.
Dia bergabung dengan komunitas ODHIV sejak 2017 begitu diketahui terinfeksi HIV. Saat ini, dia masih rutin mengkonsumsi obat setiap hari, sehingga bisa tetap sehat. Beruntungnya, putranya negatif HIV.
Sekretaris KPA Klaten Ronny Roekmito mengatakan, hingga September 2022, di Klaten tercatat ada temuan 1.271 kasus HIV, terdiri atas 67 persen laki-laki dan 33 persen perempuan.
Artikel Terkait
Indaco Turut Sukseskan Sumenep Berjuta Warna
Video Syur 'Kebaya Merah' Diduga Dibuat Januari-Juni 2022. Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara
Ralph Hasenhuttl Dipecat, Usai Southampton Digilas Newcastle
Kemensos Salurkan Bantuan Rp 225,5 Juta untuk 100 ODHIV Klaten
Polisi Buru Pembuat dan Penyebar Video Dewasa Kebaya Merah