Pilkades Serentak, Waspadai Situasi Pascapenghitungan Suara

KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Sebelas desa di tujuh kecamatan di Karanganyar, menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) serentak, Rabu (9/11) besok.

Yakni Desa Blulukan dan Klodran di Kecamatan Colomadu, Desa Buntar dan Kaliboto (Mojogedang), Desa Ngadiluwih (Matesih), Desa Dukuh (Ngargoyoso), Desa Toh Kuning dan Harjosari (Karangpandan), serta Desa Petung dan Wonokeling (Jatiyoso).

Bupati Karanganyar Juliyatmono meminta, agar jajaran keamanan mewaspadai situasi pascapenghitungan suara, karena rawan terjadi situasi yang kurang kondusif.

Baca Juga: 27 Calon Kades di Karanganyar Deklarasi Damai, Jelang Pilkades Serentak 9 November

Hal itu disampaikannya, saat memimpin apel pengamanan Pilkades Serentak Gelombang I Tahun 2022 di Alun-Alun Karanganyar, Selasa (8/11).

"Tahapan sudah berjalan baik. Hari ini masa tenang. Besok proses pemungutan dan penghitungan suara. Jajaran Polri, TNI, Satpol PP, Disgub dan Linmas, bersinergi untuk pengamanan. Ada 842 personel, yang bertugas agar pilkades berjalan kondusif dan aman," katanya.

Menurut Bupati, tahapan pasca penghitungan suara harus diwaspadai.

Baca Juga: Kapolres Sragen: Pilkades Serentak di Sragen Aman dan Lancar

"Kami minta, yang menang jangan euforia berlebihan. Jika ada kerumunan yang merayakan kemenangan, segera diurai. Menghindari hal-hal yang kurang kondusif. Jangan sampai ada aksi yang meluas, apalagi sampai disusupi orang tak bertanggung jawab yang bisa mengganggu kondusivitas," pesannya.

Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo mengatakan, pengamanan dilakukan oleh personel gabungan.

"Total ada 842 personel dari berbagai instansi. Di setiap desa, ada personel yang siaga. Juga ada pasukan cadangan, yang siap bergerak jika diperlukan," tegasnya.

Baca Juga: PIlkades Serentak di Sragen, Sindu Praptono Pecahkan Rekor Jabat Kades Jirapan Dua Periode

Selain memantau situasi di lapangan, Polres juga menerjunkan tim untuk melakukan patroli cyber, dengan memantau pergerakan di media sosial.

"Jika ada konten yang meresahkan, membuat situasi kurang kondusif, akan ditindaklanjuti," tandasnya.**