KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Pentas wayang spektakuler digelar serentak di 18 lokasi se-Karanganyar, dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional, Senin (7/11) malam.
Sebanyak 25 dalang dan 1.890 pesinden, pentas di jam yang sama, di event yang juga merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-105 Kabupaten Karanganyar tersebut.
Pentas utama digelar di kawasan Plasa Alun-Alun. Tiga dalang berbagi kelir di pagelaran yang mengangkat lakon "Parikesit Jumeneng Ratu", yakni Ki Anom Dwijo Kangko, Ki Purbo Asmoro dan Ki Cahyo Kuntadi.
Baca Juga: Ternyata, Video Viral Kebaya Merah Pesanan Dari Pengguna Twitter
Selain 105 pesinden yang tampil, pagelaran di Plasa Alun-Alun juga dimeriahkan duo kocak Jo Klithik dan Jo Kluthuk, yang tampil di segmen goro-goro.
Pagelaran lain digelar di 17 kecamatan se-Karanganyar, di mana di masing-masing kecamatan ada 105 pesinden yang tampil.
Meski diguyur hujan sejak petang hingga pukul 22.00, acara berjalan lancar. Masyarakat pecinta wayang yang nonton di lokasi acara, harus rela berdiri dengan membawa payung ataupun memakai jas hujan, meskipun acara juga disiarkan secara streaming via Youtube.
Baca Juga: Kandang Ayam di Slogohimo Terbakar, 12 RIbu Ekor Ayam Terpanggang. Kerugian Ditaksir Rp1,2 Miliar
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, sejak 2014 Karanganyar konsisten menggelar pentas wayang kulit setiap 7 November, dalam memperingati Hari Wayang Nasional.
"Dan malam ini, pentas digelar spektakuler. Serentak di 17 kecamatan, di 18 lokasi pentas, menampilkan 25 dalang dan 1.890 pesinden. Semoga ke depan, semakin banyak yang melestarikan wayang. Wayang tetap menjadi tuntunan hidup dan tontonan yang menghibur," katanya.
Baca Juga: Guru Membuli Siswa, SMA 1 Sumberlawang Gelar Deklarasi Anti Perundungan dan Kekerasan
Tak lupa, Bupati mengajak masyarakat mendoakan Ki Manteb Soedharsono, dalang kondang yang wafat pada 2 Juli 2021 lalu. Sebab, Ki Manteb adalah salah satu pejuang, hingga wayang diakui Unesco sebagai warisan budaya dunia.
"Kita doakan, semoga Ki Manteb sudah bahagia di surga. Tetap ndalang di surga. Beberapa saat sebelum wafat, beliau sempat berpesan pada saya, untuk menjaga dan melestarikan wayang," ujarnya. **
Artikel Terkait
Angin Kencang Menerjang Pati, Sejumlah Bangunan Rusak
Pembelajaran Siswa TK Pertiwi Guwokajen, Kecamatan Sawit Terganggu Proyek Tol Solo- Jogya
Jadwal 16 Besar Liga Champions 2022-2023: Ada Duel Ulangan Final Liverpool Vs Real Madrid
Hedew! Baru Selesai Dibangun, Terowongan Underpass Tol Solo-Jogja Sudah Corat-Coret
Menunggu 9 Tahun Belum Diangkat, 121 CPNS K2 Klaten Tuntut Hak
Pilkades Serentak, Waspadai Situasi Pascapenghitungan Suara