SUKOHARJO, suaramerdeka-solo.com - Masyarakat diminta untuk waspada terhadap lingkungan sekitar di saat-saat seperti sekarang ini.
Sebab, musim seperti ini merupakan musim ular jenis cobra berkembang biak. Bahkan sudah ada beberapa Ular Cobra yang menetas dan bayi cobra berkeliaran di rumah.
Kondisi tersebut jelas membahayakan, sebab cobra merupakan salah satu hewan dengan bisa mematikan di dunia.
Baca Juga: Patroli Angkringan, Kapolres Sukoharjo: Kalau Ada Gangguan Kamtibmbas Hubungi Nomor Ini
Kabid PMK Satpol PP Sukoharjo, Margono mengatakan, akhir-akhir ini sudah banyak sekali laporan dari warga mengenai keberadaan Ular Cobra di lingkungan rumah.
Warga meminta bantuan untuk mencari dan mengevakuasi ular tersebut. Kasus terakhir laporan warga di Perumahan Bambu Kuning 3 Sukoharjo. Dimana ada salah satu rumah yang kemasukan Ular Cobra.
Baca Juga: MotoGP 2022: Kritik Tajam Terhadap Tim Yamaha
Setelah dicari ternyata ditemukan empat ekor Ular Cobra yang sebagian besar merupakan bayi cobra.
"Di perumahan ini dua kali tim datang untuk mencari Ular Cobra. Saat datang malam hari, ditemukan tiga ekor satu dewasa dan dua bayi cobra. Sedangkan pagi harinya ditemukan lagi ada dua ekor bayi cobra yang ditemukan," jeleas Margono.
Apakah bayi cobra berbahaya?
Baca Juga: Bayarannya Rp 750 Ribu, Begini Kronologi Pembuatan Video Syur 'Kebaya Merah' yang Viral
Menurut literasi yang ada, justru bayi cobra ini sangat berbahaya sebab saat dia menggigit tidak bisa mengontrol bisanya seperti cobra dewasa. Sehingga racun yang dikeluarkan lebih banyak dan bisa berakibat fatal.
Terkait dengan fenomena tersebut Margono berpesan agar warga tetap menjaga kebersihan lingkungan dan tidak melakukan tindakan yang bisa membahayakan keselamatan warga.
Baca Juga: Dua Bintang Brasil Absen di Piala Dunia Qatar 2022, Siapa Mereka?
Sebab apapun Ular Cobra sangat berbahaya dan racunnya sangat mematikan.
Artikel Terkait
Ini Arti Fenomena Gerhana Bulan Menurut Primbon Jawa
Livoli Divisi Utama 2022: Bank Jatim Nodai Rekor TNI AU, Petrokimia Membuka Peluang
Pelatih-Pelatih Muda Menerpa Panasnya Atmosfer Piala Dunia Qatar 2022
Ini Alasan Mahasiswa Sains Wajib Mahir Public Speaking
Bayarannya Rp 750 Ribu, Begini Kronologi Pembuatan Video Syur 'Kebaya Merah' yang Viral