SRAGEN, suaramerdeka-solo.com - Aksi perundungan yang dilakukan oknum guru SMAN 1 Sumberlawang Sragen terhadap siswinya, kian melebar. Bahkan persoalan itu diperkirakan berlanjut ke ranah hukum.
Pasalnya, Agus Purnono orang tua Sv (14) korban perundungan, Rabu (9/11), mengadukan Swn alias War, oknum guru Matematika ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sragen.
Oknum guru Swn pernah membentak-bentak korban di hadapan rekan-rekannya, karena tidak mengenakan hijab.
Baca Juga: Guru Membuli Siswa, SMA 1 Sumberlawang Gelar Deklarasi Anti Perundungan dan Kekerasan
Aduan keluarga Agung Purnomo diterima Kanit PPA Ipda Tri Ediyanto dan Aiptu Mega di ruang PPA Polres Sragen.
''Melalui pengaduan ini, semoga persoalan perundungan yang menimpa anak saya, segera selesai,'' terang Agung Purnomo ditemui usai melapor, Rabu (9/11).
Mereka bertemu dengan aparat penegak hukum untuk berkonsultasi, sebelum laporannya diterima. Jika laporan resmi diterima, maka akan berlanjut ke pemeriksaan saksi dan korban.
Agung Purnomo diminta melengkapi dulu kronologi peristiwa dan bukti pendukung.
Baca Juga: Menghadapi Bullying? Jadikan Pemantik Motivasi
Dia mengaku memiliki bukti rekaman dan sejumlah saksi, saat peristiwa perundungan menimpa Sv, puterinya.
Persoalan perundungan itu tak kunjung selesai, menurutnya, karena dialog terbatas yang dia minta dengan mempertemukan Kasek SMAN 1 Sumberlawang, orang tua korban dan Pemkab Sragen serta perwakilan Kantor Diknas Regional 6 Provinsi, batal terlaksana.
Dia mengungkapkan, perundungan yang dilakukan oknum guru Matematika itu tak kunjung mereda, malah semakin ruwet.
Buktinya, lanjut Agung ada sejumlah kakak kelas, Rabu (9/11) pagi membuli puterinya yang duduk di kelas X SP4.
Baca Juga: Kasus Dugaan Guru Tampar Siswa di Boyolali yang Viral, Berakhir Damai
Sv yang menangis dan takut keluar kelas, akhirnya minta dijemput ayahnya di kelas.
''Sebelumnya perkara guru Matematika yang membuli, kini malah ada sejumlah kakak kelas siswa melakukan aksi membuli. Sejumlah siswa kelas X SP4 dikabarkan ikut menangis,'' tuturnya.
Padahal sehari sebelumnya, Kasek SMAN 1 Sumberlawang Suranti Tri Umiatsih mengundang Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Sunarno dari Kantor Diknas Regional Provinsi serta Forkompimcam untuk menghadiri Deklarasi Anti Perundungan dan Kekerasan di sekolah itu, Selasa (8/11).**
Artikel Terkait
Jebakan Tikus Listrik di Sragen Kembali Memakan Korban, Sukardi Jadi Korban ke-24
Razia Kos-kosan di Sragen: Polisi Amankan 12 Pasangan, Empat di Bawah Umur
Setelah ''Kebaya Merah'', Kini Beredar Video Syur Lagi. Diperankan Selebgram Bali?
Duh Teganya, Seorang Bapak di Andong Boyolali Nekat Cabuli Teman Anaknya
Misteri Embung Kedung Banteng di Lereng Merapi. Juga Disebut Embung Pocong, Ini Penyebabnya
HUT Ke-99, Sambernyawa Bershalawat Doakan Persis Solo Juara Liga 1